Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang di Boalemo Gorontalo Disebabkan Penggundulan Bukit dan DAS yang Pendek

Kompas.com - 20/12/2022, 12:42 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

 

GORONTALO, KOMPAS.com – Penyebab banjir bandang di Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo Gorontalo adalah penggundulan bukit-bukit di bagian bagian hulu yang diperparah dengan pendeknya daerah aliran air.

Banjir bandang ini telah membuat 2061 kepala keluarga atau 6612 jiwa terdampak. Sebagian dari mereka harus mencari tempat yang lebih aman, mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.

“Dari puncak hulu daerah aliran sungai (DAS) hanya berjarak 13,34 km jika ditarik garis lurus ke muara Sungai Tilamuta,” kata Nurdin Baderan, pengajar Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo yang juga pegiat Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Gorontalo, Selasa (20/12/2022).

Baca juga: Satu Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Sitaro Sulut, Puluhan KK Diungsikan

Nurdin Baderan menjelaskan posisi Kecamatan Tilamuta yang berada di lembah dataran aluvial-fluvial memiliki kerawanan terhadap genangan air, bahkan banjir.

Penggundulan lahan yang umumnya berupa bukit dan pegunungan ini dilakukan masyarakat untuk ditanami jagung. Jagung adalah komoditas pertanian yang mudah dijual ke tengkulak atau langsung di perusahaan eksportir.

Akibat penggundulan perbukitan ini, saat hujan air akan langsung turun ke bagian bawah pada saat itujuga dengan membawa material tanah dan kerikil.

“Ditambah lagi rob air laut (pasang), maka genaplah sudah, banjir terjadilah,” ujar Nurdin Baderan.

Baca juga: Korban Terdampak Banjir Bandang Boalemo Gorontalo Capai 6.612 Jiwa

Akibat banjir ini ribuan orang terdampak, bahkan banyak yang mengungsi ke tempat yang lebih aman,  mereka berasal dari Kecamatan Tilamuta yang menbjadi ibukota Kabupaten Boalemo dan Kecamatan Dulupi.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boalemo menguraikan sebanyak 2.061 Kepala Keluarga (KK) atau 6.612 jiwa terdampak banjir bandang yang terjadi akibat hujan keras berkepanjangan.

Kepala BPBD Boalemo Mans Mopangga merinci korban terdampak banjir berada di Desa Piloliyanga sebanyak 616 KK atau 2.132 jiwa, Limbato 427 KK atau 1.321 jiwa, Mohunggo 450 KK atau 1350 jiwa, Hungayonaa 25 KK atau 125 jiwa dan di Desa Lamu sebanyak 53 KK atau 214 jiwa.

“Selain di Kecamatan Tilamuta, di Kecamatan Dulupi juga terdapat 1470 jiwa atau 490 KK yang terdampak banjir bandang,” kata Mans Mopangga.

Cuaca ekstrem ini mulai dirasakan pada Jumat yang menyebabkan sungai meluap sampai ke permukiman. Warga yang berada di bantaran sungai sampai pusat kota Kabupaten Boalemo mulai didatangi banjir, air keruh disertai sampah dan material lain memasuki permukiman warga dan fasilitas umum. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com