Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Korban Kebakaran di Ambon Butuh Seragam dan Peralatan Sekolah

Kompas.com - 17/12/2022, 12:31 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Anak-anak korban kebakaran di Ambon yang saat ini mengungsi bersama keluarganya di sejumlah tenda pengungsian sangat membutuhkan seragam sekolah agar tetap bisa bersekolah seperti biasa.

Pascakebakaran melanda kawasan Mardika, kecamatan Sirimau Ambon yang terjadi pada Jumat dinihari (9/12/2022), banyak anak yang tidak bisa bersekolah karena seragam dan peralatan sekolah milik mereka ikut terbakar.

“Dari hari pertama kebakaran sampai saat ini anak saya belum bisa ke sekolah karena seragam, buku, sepatu dan tas ikut terbakar,” kata Salma salah satu pengungsi di lokasi pengungsian kepada Kompas.com, Sabtu (17/12/2022).

Baca juga: Harapan Kami, Setelah Piala Dunia Ini Messi Bisa Datang Berlibur ke Ambon

Salma mengaku saat kebakaran terjadi ia dan keluarganya hanya keluar dengan pakaian di badan.

Mereka tidak sempat menyelamatkan barang berharga, termasuk seragam dan peralatan sekolah milik dua anaknya.

Karena itu, saat ini dua anaknya yang duduk di bangku SD dan SMP belum bisa bersekolah.

“Jadi belum bisa ke sekolah, semua terbakar kita waktu itu hanya lari dengan surat-surat penting dan pakaian di badan,” ujarnya.

Wati, pengungsi lainnya, juga mengakui anaknya hingga kini belum bisa ke sekolah karena seragam sekolah anaknya ikut terbakar dalam musibah tersebut.

Anak-anak pengungsi kebakaran kata dia saat ini hanya bisa bermain di lokasi pengungsian dan belum bisa ke sekolah. Merka tidak punya seragam dan peralatan sekolah.

“Banyak anak-anak termasuk anak saya belum bisa ke sekolah karena seragamnya juga terbakar,” ujarnya.

Para pengungsi berharap pemerintah dan para dermawan bisa memberikan bantuan seragam dan juga peralatan sekolah agar anak-anak mereka bisa kembali bersekolah lagi.

Sejauh ini bantuan yang disalurkan sudah sangat banyak tapi masih berupa sembako, pakaian, selimut, popok, dan kebutuhan lainnya.

“Tapi kalau untuk kebutuhan sekolah ini masih sangat kurang jadi kami harapkan itu ada bantuan seragam, sepatu, buku tulis dan tas agar anak-anak kami bisa kembali bersekolah lagi,” katanya.

Baca juga: Curhat Pengungsi Kebakaran di Ambon: Makan Pagi Tidak Diantar, Makan Siang Selalu Telat

Ita, salah satu anak korban kebakaran yang ditemui di lokasi pengungsian mengaku sangat ingin ke sekolah untuk belajar dan bermain dengan teman-temannya.

Namun karena karena seragam dan peralatan sekolah terbakar ia hanya bisa bermain dengan sesame anak lainnya di lokasi pengungsian.

“Ia, ingin ke sekolah belajar dan bermain dengan teman-teman,” katanya.

Terkait harapan pengungsi korban kebakaran itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Ambon, Ferdinand Tasso yang dikonfirmasi kompas.com berulang kali belum mersespons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan RPJPD Banten 2025-2045 Fokus pada Pencapaian Indonesia Emas

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan RPJPD Banten 2025-2045 Fokus pada Pencapaian Indonesia Emas

Regional
Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Regional
Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

Regional
Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang 'Malas'

Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang "Malas"

Regional
Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Regional
Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Regional
Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Regional
Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Regional
Pasangan Muda-mudi Mesum dalam Toilet Mushala di Kediri, Berawal Curhat Soal Kerjaan

Pasangan Muda-mudi Mesum dalam Toilet Mushala di Kediri, Berawal Curhat Soal Kerjaan

Regional
Kasus DBD di Solo Meningkat, 45 Kasus di 2024, 2 Meninggal

Kasus DBD di Solo Meningkat, 45 Kasus di 2024, 2 Meninggal

Regional
Daftar Lokasi Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik 2024 di Lampung

Daftar Lokasi Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik 2024 di Lampung

Regional
Tabrak Polisi Saat Amankan Tawuran di Padang, Sopir Ambulans Jadi Tersangka

Tabrak Polisi Saat Amankan Tawuran di Padang, Sopir Ambulans Jadi Tersangka

Regional
Keluh Suriyah, Diterjang Banjir Demak Dua Kali, Rumah Kayu Busuk, Kasur Satu-satunya Hanyut

Keluh Suriyah, Diterjang Banjir Demak Dua Kali, Rumah Kayu Busuk, Kasur Satu-satunya Hanyut

Regional
Jalan Tol Solo-Yogyakarta akan Digratiskan untuk Pemudik, Ini Dua Pintu Keluarnya

Jalan Tol Solo-Yogyakarta akan Digratiskan untuk Pemudik, Ini Dua Pintu Keluarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com