Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Yuni, Bocah Asal Flores Timur Alami Lumpuh dan Buta sejak Lahir, Butuh Bantuan Kursi Roda

Kompas.com - 15/12/2022, 13:10 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com – Gustina Yunita Widin (7), bocah asal Dusun Podor, Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), melewati masa hidup yang begitu menggetirkan.

Buah hati dari pasangan Yohanes Duru Widin dan Indria Anjelina Ema Boruk itu sangat menderita karena mengalami lumpuh dan buta sejak lahir.

Baca juga: Jajal Truk Pengangkut Sampah, Pj Bupati Flores Timur: Tolong Dijaga dan Dirawat dengan Baik

Yuni bersama keluarganya tinggal di sebuah rumah sederhana berukuran 7x3 meter. Rumah itu beratap seng bekas dan dinding pelupuh. Lantai rumah itu juga sudah retak dan pecah.

Saban hari, Yuni hanya menghabiskan waktu di rumah ditemani ibu dan saudaranya. Sementara Yohanes harus bekerja memenuhi kebutuhan keluarga.

"Saya tiap hari di rumah saja dan tidak bisa membantu suami bekerja di kebun," ujar Anjelina saat dihubungi, Rabu (14/12/2022).

Anjelina menceritakan, Yuni lahir di Puskesmas Boru, Kecamatan Wulanggitang, pada 11 Desember 2015. Yuni merupakan anak keenam.

Sayangnya, Yuni lahir dengan penuh keterbatasan.

"Ketika lahir berat badan satu kilogram. Kondisi kaki bagian lutut ke bawah tidak normal atau kecil. Kedua matanya buta," kenang Anjelina.

Pihak puskesmas kemudian merujuk Yuni ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Larantuka untuk dirawat.

Setelah melewati berbagai rangkaian pemeriksaan, Yuni tidak mengalami perubahan. Pihak keluarga kemudian memutuskan untuk merawatnya di rumah.

Keputusan itu diambil karena ekonomi Yohanes dan Anjelina pas-pasan. Mereka pun memilih pulang ke kampung halaman.

"Kami tidak ada uang untuk berobat di rumah sakit, makanya kami memilih untuk bawah pulang ke rumah," katanya.

Kendati tumbuh tidak normal, tetapi tidak menyurutkan semangat serta kasih sayang keduanya untuk merawat sang buah hati.

Baca juga: Dalami Kematian Nelayan yang Ditemukan Tergeletak di Pantai, Polres Flores Timur Periksa 4 Saksi

Untuk menghibur putrinya, Yohanes membuat sebuah ayunan sederhana. Saat Yuni tersenyum, Yohanes ikut bahagia, meski hatinya terluka.

"Saya hanya mohon bantuan kepada donatur atau siapa saja kiranya berkenan membantu anak saya dengan kursi roda dan kebutuhan hidup lainnya," pinta Yohanes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com