PADANG, KOMPAS.com-Ledakan tambang batu bara di Kecamatan Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat diduga karena tingginya gas metana dalam lubang berkedalaman 200 meter.
Ledakan itu diduga dipicu karena adanya percikan api dari dalam lubang tambang.
"Diduga meledak karena gas metana akibat adanya percikan api. Dari mana asal percikan api itu, sedang kita selidiki," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan yang dihubungi Kompas.com, Jumat.
Baca juga: Korban Terakhir Ledakan Tambang di Sawahlunto Ditemukan, Total 10 Orang Tewas
Menurut Dwi, tambang dengan kedalaman 200 meter itu mengandung gas metana yang cukup tinggi.
Bahkan, korban yang meninggal diduga juga karena menghirup gas metana itu.
Proses evakuasi yang dilakukan tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri dan lainnya sudah menemukan seluruh korban.
Sebanyak 10 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan empat mengalami luka-luka.
Baca juga: Ledakan di Tambang Sawahlunto Sumbar, Sejumlah Warga Jadi Korban
Tambang meledak sekitar pukul 08.30 saat pekerja sedang bekerja di dalamnya.
Awalnya dilaporkan ada 12 orang yang berada di dalam, namun saat proses evakuasi ditemukan 14 orang.
Saat ini, tambang yang meledak telah diberi garis polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.