KOMPAS.com - Bom bunuh diri meledak di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu (7/12/2022) sekitar pukul 08.20 WIB.
Sebelum terjadi ledakan, seorang pria tiba-tiba masuk ke Mapolsek Astanaanyar dengan mengacungkan senjata tajam. Ia lalu menerobos barisan petugas yang sedang apel.
Saat anggota polisi berusaha menghindar, bom yang dibawa pria tersebut meledak. Pelaku bom bunuh diri tewas di tempat.
Baca juga: Kondisi Terkini 9 Polisi Korban Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Bandung
Total ada 10 orang yang menjadi korban. Delapan di antaranya anggota polisi, satu warga dan satu pelaku. Dari delapan anggota polisi yang jadi korban, satu di antaranya meninggal dunia.
Berikut ini 5 fakta kasus bom bunuh diri di Mapolsek Astananyar, Bandung:
Pelaku bom bunuh diri yang tewas di TKP adalah Agus Sujatno alias Agus Muslim. Ia adalah mantan narapidana kasus bom Cicendo, Bekasi, Jawa Barat.
Ia sempat dipenjara di Nusakambangan selama empat tahun dan bebas pada September 2021.
Agus merupakan mantan napi yang statusnya masih "merah" karena sulit dilakukan deradikalisasi.
Baca juga: Kisah Aipda Sofyan yang Gugur Dalam Tugas, Lindungi Para Polisi dari Aksi Bom Bunuh Diri
Karena gugur saat menjalankan tugas, Aipda Sofyan pun dinyatakan naik pangkat menjadi Aiptu Anumerta.
Ia dianggap sebagai pahlawan karena berusaha melindungi para anggota polisi lainnya dari akasi bom bunuh diri.
Saat kejadian, Aipda Sofyan sempat mengadang pelaku aksi bom bunuh diri agar tak masuk dan sempat bersitegang dengan pelaku.
Bahkan Aipda Sofyan sempat mendapat ancaman dari pelaku yang mengacungkan senjata tajam. Meski sempat mundur, namun ledakan yang cukup dahsyat tak bisa dihindari Aipda Sofyan.
Nama Bobby Ari Setiawan sempat tersebar di media sosial sebagai pelaku bom bunuh diri di Bandung.
Bobby pun membantah tujuan tersebut. Pria yang berprofesi sebagai seniman tari itu mengatakan bahwa motor yang digunakan pelaku dulunya pernah ia miliki.