LUMAJANG, KOMPAS.com - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akan terus mengevaluasi ihwal status Awas (level IV) Gunung Semeru.
Diketahui, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Minggu (4/12/2022). Erupsi meluncurkan Awan Panas Guguran (APG) lebih dari 13 kilometer.
Akibatnya, permukiman warga di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro tertimbun material abu vulkanik dan membuat lebih dari 2.000 dari lima desa mengungsi.
Baca juga: Gempa Jember Dirasakan Petugas Pos Pantau Semeru, Kepala PVMBG: Tak Ada Efek ke Semeru
Erupsi APG juga membuat status Gunung Semeru yang sebelumnya Siaga (level III) naik menjadi Awas (level IV).
"Ya kita akan terus lakukan evaluasi terkait status, dengan artian ini kan potensi ke depan lahar hujan," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan di Pos Pantau Gunung Api Semeru, Selasa (6/12/2022).
Rencananya, kata Hendra, PVMBG akan memasang dua kamera CCTV tambahan di sepanjang aliran lahar yang ada di Besuk Kobokan.
"Kita akan pasang dua CCTV kemungkinan minggu depan akan datang, mudah-mudahan situasinya memungkinkan untuk pergi ke lapangan tidak berbahaya," tambahnya.
Selain CCTV, dua alat Global Position System (GPS) juga akan ditambahkan di lereng Semeru. Alat ini berfungsi untuk memantau pergerakan vulkanik yang berada di dalam gunung.
Sebab, sebelum erupsi terjadi akan muncul pergerakan sangat kecil dari dalam gunung. Alat ini, bisa mendeteksi pergerakan dalam ukuran milimeter bahkan mikrometer.
Baca juga: PVMBG Sebut Aktivitas Semeru Menurun, Warga Diminta Waspadai Potensi Lahar Hujan
"Penambahan dua alat GPS, yaitu untuk memantau pergerakan dari dalam masih intensif atau tidak, itu yang akan kita evaluasi," pungkasnya.
Gunung Semeru mengalami erupsi sejak Minggu. Status Gunung tersebut sejak Minggu hingga kini adalah Awas atau level IV.
PVMBG mengimbau agar tidak ada aktivitas dalam radius 17 kilometer di Besuk Kobokan dan Kali Lanang sejauh 19 kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.