Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu di Tanah Bumbu Aniaya Balitanya hingga Tewas, Bohongi Mantan Suami, Berdalih Korban Jatuh di Selokan

Kompas.com - 06/12/2022, 19:29 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - S (18), seorang ibu di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan diamankan polisi karena menganiaya anak kandungnya yang berusia 3 tahun hingga tewas.

Ia sempat membohongi mantan suaminya yang juga ayah korban, jika balitanya terjatuh di got saat bermain.

Peristiwa tersebut terjadi di Desa mentawakan Mulia, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu pada Senin (31/11/2022) sekitar pukul 15.30 WIB.

Saat itu korban menganiaya anaknya yang berusia 3 tahun dengan alasan korban kerap main keluar rumah dan menangis terus menerus.

Penganiayaan tersebut membuat korban kesakitan dan ia pun dibawa sang ibu ke rumah sakit.

Baca juga: Ibu Muda di Tanah Bumbu Aniaya Anaknya yang Berumur 3 Tahun hingga Tewas

Selain itu S juga menghubungi mantan suaminya, M Husnul Arifin dan mengatakan korban terjatuh ke selokan saat bermain. Ia juga mengirim video yang memperlihatkan perut korban memar-memar.

Karena tak ada kendaraan dan sudah malam, ayah korban baru ke rumah sakit keesokan harinya. Sayangnya di tengah perjalanan, sang ayah mendapat kabar jika anaknya telah meninggal dunia pada Selasa, 1 Novembwr 2022 sekitar pukul 09.30 Wita.

Saat tiba di rumah sakit, ia sempat melihat ada luka memar di bagian perut korban. Ia pun curiga jika anaknya meninggal bukan karena jatuh di selokan.

Apalagi saat ia mendengar pengakuan tetangga S yang menyaksikan korban dianiaya oleh ibunya.

Baca juga: Kronologi Ibu Aniaya Anak 6 Tahun hingga Tewas, 2 Tahun Korban Sering Dipukul Pakai Gagang Sapu hingga Gitar Kentrung

"Ada tetangga yang menceritakan kepada ayah korban bahwa dia yang membawa korban tersebut ke rumah sakit. Dan luka memar yang didapat oleh korban bukan dikarenakan terjatuh ke selokan," ucap Kepala Seksi Humas Polres Tanah Bumbu, AKP Saryanto, Selasa (6/11/2022).

Keterangan yang disampaikan ibu korban berbeda dengan kesaksian tetangg. Ayah korban pun berusaha menghubungi mantan istrinya, namun S terkesan menghindar dan menolak bicara dengan mantan suaminya.

Atas dasar itulah, ayah korban melaporkan mantan istrinya ke polisi.

"Ayah korban mencoba menghubungi mantan istrinya namun sudah tidak bisa dihubungi. Atas kejadian tersebut ayah korban melaporkan kejadian itu ke polres Tanah Bumbu guna proses lebih lanjut," kata dia.

Baca juga: Ibu Muda di Muara Enim Tega Aniaya Anak Kandung Berusia 10 Hari hingga Tewas

Usai ditangkap, pelaku mengakui perbuatannya jika telah memukul korban dengan menggunakan kayu karena emosi korban ingin main keluar rumah dan menangis terus menerus.

"Ternyata terungkap, pelaku memukul anaknya menggunakan kayu. Dari pengakuan tersebut, pelaku pun kini ditahan dan diproses sesuai hukum yang berlaku, " tandasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Andi Muhammad Haswar | Editor : Dita Angga Rusiana), BanjarmasinPost.co.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com