SIKKA, KOMPAS.com - Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo menyebut, angka prevalensi stunting di Kabupaten Sikka mencapai 13,8 persen atau 3.174 balita stunting.
Menurutnya, persentase ini turun dibandingkan hasil pengukuran pada Februari 2022, yang mencapai 17,2 persen atau 3.984 orang.
Baca juga: Kasus DBD di Sikka Tembus 406, Bupati: Ini Kan Daerah Endemi
"Stunting kita terus menurun jika dibandingkan beberapa tahun sebelum, tahun 2019, 25,1 persen, tahun 2020, 19,6 persen, 2021, 18,2 persen dan 2022 13,8 persen," ujar Roberto saat ditemui usai Pertemuan Publikasi Data Stunting di Sikka Convention Center (SCC), Senin (5/12/2022).
Roberto menambahkan, capaian ini tidak terlepas dari dukungan masyarakat dan kerja keras pemerintah. Meski masih ada beberapa kecamatan yang angka stuntingnya tinggi, seperti Bola, Doreng, Talibura, Magepanda, dan Tanawawo.
Pria yang akrab disapa Robi itu menargetkan angka stunting di Kabuptaen Sikka turun hingga di bawah 10 persen pada Maret 2023.
Politisi PDI Perjuangan ini mengaku punya strategi yang dinilai ampuh untuk menangani 3.174 balita yang stunting itu.
"Caranya mudah kita akan memberi makan dengan pola Kolombia. Setiap hari anak harus konsumsi minimal satu butir telur ayam," katanya.
Oleh sebab itu, perlu keterlibatan semua pihak mulai dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan, dan puskesmas.
"Kita optimis tahun depan turun di satu digit atau di bawah 10 persen," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Sikka Maria Bernadina Nenu mengatakan, stunting tidak hanya disebabkan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit infeksi, dan polah asuh.
Baca juga: Istri Oknum Dosen di Sikka Mengadu Suaminya Selingkuh dengan Staf, Ini Kata Pihak Kampus
Bahkan, banyak anak stunting berasal dari keluarga mampu.
"Banyak anak stunting itu dari keluarga yang mampu. Karena itu yang dilihat tidak hanya pertumbuhan dari balita tetapi juga perkembangannya," ujar Bernadina saat ditemui, Kamis (10/11/2022) di ruang kerjanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.