Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Kecelakaan Maut Bus Wisata di Magetan, 7 Orang Tewas dan Tak Ada Jejak Rem

Kompas.com - 05/12/2022, 20:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan bus wisata yang menewaskan 7 orang di Jalan tembus Cemoro Sewu-Magetan, Senin (5/12/2022).

Dalam proses olah TKP itu polisi menggunakan alat scanner 3 dimensi untuk merekam lokasi kecelakaan tunggal itu.

Polisi menjelaskan, kecelakaan bus dari perusahaan otobus (PO) Semeru Putra Transmedia diduga karena ada masalah pengereman.

Baca juga: 7 Orang Tewas Usai Bus Pariwisata Terjun ke Jurang di Jalur Sarangan-Tawangmangu

Dilansir dari KompasTV, hal itu diperkuat dengan tidak adanya jejak pengereman di lokasi kecelakaan.

"Diduga remnya blong, tadi ada anggota pegang remnya panas," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Magetan AKP Trifona Situmorang.

Baca juga: Bus Masuk Jurang di Magetan Tewaskan 7 Orang, Kegiatan Wisata Pun Berubah Duka...

Mogok sebelum kecelakaan

Sementara itu, Bambang Suparman, salah satu penumpang yang selamat menceritakan, sebelum kecelakaan bus sempat mogok beberapa kali saat menuju Sarangan.

"Soalnya posisi pas berangkat naik ke Telaga Sarangan berhenti beberapa kali,” katanya saat ditemui di Manyaran, Semarang, Senin.

Selain itu, sopir yang membawa bus itu juga bukan sopir asli yang direncanakan mengantar rombongannya.

Evakuasi sopir bus

Sementara itu, Sunardi, warga yang tinggal dekat lokasi kejadian, mengatakan, sopir bus menjadi korban tewas terakhir yang dievakuasi.

Tubuh sopir disebut terjepit badan bus sehingga butuh waktu untuk dikeluarkan.

"Ada dua jam kita melakukan evakuasi karena terjepit kursi dan body mobil. Kita pakai linggis untuk evakuasi," ujar Sunardi di lokasi kejadian.

Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut bus dengan nomor polisi H 1470 AG itu mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia.

Ketujuh korban itu adalah penumpang bernama Sutarjo (56), Witri Suci (27), Kabul (62), Sukini (58), Sumiati (60), dan Wachid (58), serta sopir bus bernama Mochammad Barliyan (52).

(Penulis : Kontributor Magetan, Sukoco | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Update Kecelakaan Bus di Magetan: Tak Ditemukan Bekas Pengereman di TKP, Jasa Raharja Beri Santunan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com