Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Keluarga Korban Meninggal di Jurang Sarangan: Saya Mimpi di Sini Ramai Dipasang Tenda

Kompas.com - 05/12/2022, 18:35 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

 

SEMARANG, KOMPAS.com-Sebanyak 6 korban dari warga Manyaran RT 5/RW 5 dan seorang supir meninggal akibat kecelakaan bus yang terjun di jurang Sarangan, Magetan, Minggu (4/12/2022).

Petrus Ignasius Sugeng, ayah korban meninggal yang bernama Fitri Suci Raharti dan mertua dari Sutarjo mengaku memiliki firasat hal buruk bakal menimpa anaknya.

“Satu minggu sebelumnya saya mimpi kalau di sini ini ada ramai-ramai pasang tenda. Saya kalau mimpi itu sering terjadi,” beber Sugeng di rumah duka, Senin (5/12/2022).

Baca juga: Bus dari Semarang Masuk ke Jurang Sarangan di Magetan, Korban Selamat Cerita Bus Sempat Mogok Beberapa Kali

Lantaran mimpinya itu, istri Sugeng disebutkan ikut takut dan meminta dirinya untuk diam dan tidak menceritakan mimpi buruk yang dialami.

“Saya belum sempet ngasih tahu Fitri agar sebulan ke depan nggak pergi-pergi dulu. Eh belum sebulan sudah terjadi seperti ini,” tutur ayah korban itu.

Baca juga: Hendak ke Sarangan, Bus Wisata Semarang Terjun ke Jurang, Sopir dan 6 Orang Tewas

Mendengar kabar kecelakaan bus yang ditumpangi anaknya, ia langsung bergegas dari rumah asalnya Kendal. Setibanya di rumah sang putri ia mendapati anak dan menantunya telah meninggal.

Sementara kedua anaknya, Restu dan Tata, yang ikut dalam agenda pariwisata ke Telaga Sarangan itu disebutkan selamat dan mengalami luka-luka. Sedangkan anak pertama Fitri tidak ikut lantaran bekerja.

“Dari kecil Fitri itu memang kreatif dan pekerja keras. Katanya kalau di sini orangnya baik sekali suka membantu,” terangnya.

Semasa hidupnya, bila Sugeng kesulitan dan tak memiliki uang, Fitri juga rajin memberi dan sangat menyayangi orang tuanya.

Bahkan, saat dirinya memakamkan sang putri, seorang teman berisak tangis karena terharu dengan kebaikan Fitri selama hidup dan 3 hari sebelumnya sempat bertemu dengan korban.

Sugeng menceritakan semalaman tak bisa tidur lelap lantaran masih memikirkan Fitri. Kemudian almarhumah mendatangi mimpinya dan berpesan, “Mbah putune openono (Pak, cucunya tolong dirawat),” ungkap Sugeng.

Menanggapi hal itu, dirinya berencana menetap di rumah Fitri demi mengurus cucunya yang masih bersekolah. Sementara bisnis laundry milik Fitri akan dilanjutkan oleh adik Fitri.

“Biar nanti dilanjutkan sekalian buat biaya anaknya yang masih kecil buat masa depannya,” ujarnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com