LUMAJANG, KOMPAS.com - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih belum menunjukkan tanda-tanda mereda sejak erupsi 4 Desember 2022.
Pada Senin (5/12/2022) pagi, teramati luncuran awan panas guguran (APG) sejauh 1 kilometer dari puncak kawah Jonggring Saloko.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih membumbung 500 meter di atas kawah.
Letusan asap juga terjadi sebanyak empat kali berwarna putih kelabu dengan ketinggian 500 - 700 meter mengarah ke barat daya.
Selain itu, guguran lava pijar juga meluncur dari ujung lidah lava sejauh 300 meter.
Sedangkan, pengamatan kegempaan yang terekam seismograf milik Pos Pantau Gunung Api Semeru di Gunung Sawur mencatat ada 29 gempa letusan dengan amplitido 11-22 mm berdurasi 386 detik.
Petugas Pos Pantau Gunung Semeru Mukdas Sofian mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sejauh 17 kilometer.
"Kawasan itu berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 kilometer dari puncak," kata Mukdas Sofian.
Baca juga: Bupati Lumajang: Saya Pastikan Hunian Relokasi Aman, Tak Ada Aliran Lahar Semeru
Sofian juga meminta warga tidak beraktivitas dalam radius delapan kilometer dari puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
"Status Gunung Semeru sudah dinaikkan sejak pukul 12.00 WIB kemarin menjadi level IV (awas), warga diminta untuk mengosongkan zona merah," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.