Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Penyandang Disabilitas yang Menolak Menyerah hingga Bekerja di Hotel Meotel Purwokerto

Kompas.com - 05/12/2022, 09:20 WIB
Iqbal Fahmi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Para penyandang disabilitas di Purwokerto, Jawa Tengah semakin memiliki ruang untuk berkarya.

Baru-baru ini, Hotel Meotel Purwokerto by Dafam telah membuka kesempatan bagi kelompok difabel untuk bekerja sebagai karyawan pada umumnya.

Selvi Budianti (30), salah satu karyawan difabel Meotel Purwokerto telah bekerja di bagian housekeeping department divisi laundry atau penatu sejak 30 November 2022 lalu.

Baca juga: Cara Pemprov Rangkul Disabilitas, Salurkan Bansos dan Serap Tenaga Kerja Difabel

Selvi yang memiliki disabilitas tulang rapuh sejak kelas 2 SD ini sebelumnya sempat ikut suami merantau ke Solo.

“Saya memutuskan pulang kampung karena ingin bekerja juga, kebetulan di grup Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Purwokerto ada info lowongan pekerjaan di Meotel,” katanya, Sabtu (3/12/2022).

Tanpa diduga, tak berselang lama setelah berkas pendaftaran dikirim, Selvi mendapatkan undangan untuk wawancara hingga akhirnya diterima bekerja.

“Saya sangat bangga, ternyata seorang tuna daksa seperti saya dapat dipercaya untuk satu bagian penting dari sebuah perusahaan besar seperti Meotel,” ujarnya.

Meski ada beberapa kesulitan saat bekerja, Selvi rupanya cepat menyesuaikan diri. Seperi contoh, ketika melipat linen yang lebar, Selvi akhirnya menemukan cara unik hingga kesulitan itu dapat teratasi.

Dengan segala upaya yang dilakukan, Selvi berharap dapat melewati masa uji coba dan diterima sebagai keryawan tetap di Meotel Purwokerto.

Baca juga: John McFall, Atlet Paralimpiade Inggris Disiapkan Jadi Astronot Difabel Pertama di Dunia

“Saya ingin membuktikan bahwa penyadang disabilitas memiliki kemampuan yang sama dan berhak mendapat kesempatan sebagaimana orang pada umumnya,” ujarnya.

Kisah karyawan difabel lain, Tri Yulianto (31) tak kalah inspiratif. Sebelum bekerja di Meotel Purwokerto, ayah dua anak ini bahkan sempat bekerja sebagai teknisi di PT TOA di Cibinong, Bogor.

“Kontrak kerja saya habis jadi pulang kampung, sajak itu ya bekerja serabutan. Kemudian sama seperti Mba Selvi, saya mendapat informasi dari group PPDI lalu diarahkan oleh Ketua PPDI ke Meotel dan kemudian inteview,” kisahnya.

Tuna daksa dengan kaki palsu ini bergabung dengan Meotel Purwokerto per tanggal 3 Desember 2022, tepat pada peringatan Hari Disabilitas Internasional.

“Saya sangat berterima kasih kepada manajemen Meotel karena telah dipercaya untuk mengemban tugas sebagai pulic area. Semoga kisah saya dapat menjadi inspirasi kepada teman-teman penyandang disabilitas lain agar tetap menjaga semangatnya,” kata Tri.

General Manager Meotel Purwokerto by Dafam, Andre H Binawan mengatakan, para penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan sesuai bidangnya.

Baca juga: Anak Difabel Diperkosa Kakak dan Ayah Tiri hingga Hamil, Pemicunya Video Porno

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com