KOMPAS.com - Taman Alam Lumbini terletak di Jalan Barusjahe, Desa Tongkoh, Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Taman Alam Lumbini merupakan tempat wisata religi yang terinspirasi dari Pagoda Shwedagon di Myanmar.
Lokasi wisata yang berada di kaki Gunung Sibayak ini memiliki hiasan taman dan udara yang sejuk.
Nama Lumbini yang melekat pada nama tempat wisata religi ini diambil dari sebuah tempat bernama Lumbini yang terdapat di kaki Gunung Himalaya, Nepal.
Lumbini adalah tempat kelahiran Siddharta Gautama di Nepal.
Taman Alam Lumbini berupa replika Pagoda Shwedagon yang merupakan pagoda tertinggi kedua di luar Myanmar.
Tinggi pagoda adalah 48,8 meter dengan panjang dan lebar masing-masing 68 meter. Proyek pembangunan pagoda dari tahun 2007 ini berhasil selesai pada tahun 2010.
Pagoda Taman Alam Lumbini dibangun dengan megah yang hampir seluruh bangunannya dilapisi cat warna emas.
Pagoda yang dibangun di atas lahan seluas 3 hektar memiliki pintu masuk berdesain etnik hasil pahatan seniman Myanmar.
Baca juga: Menengok Pagoda Nusantara di Perbukitan Bangka, Ada Pohon Bodhi
Pagoda menjadi tempat ibadah sekaligus untuk menyimpan relik yang merupakan sisa abu pembakaran orang suci. Letak relik berada di atas bangunan pagoda.
Sama halnya dengan Pagoda Shwedagon, Pagoda Taman Alam Lumbini sebagai tempat penyimpanan berbagai peninggalan Sang Buddha, Arahat, dan ribuan patung dari berbagai negara.
Bangunan ini merupakan kuil yang bertumpuk-tumpuk yang biasa digunakan untuk ibadah umat Buddha.
Namun, pagoda dapat juga dikunjungi oleh umat agama lain dengan waktu yang sudah ditentukan. Tujuannya tidak lain supaya tidak mengganggu peribadatan.
Obyek wisata religi berhasil meraih rekor MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia.
Taman Alam Lumbini memiliki pemandangan yang sangat indah.