MAMUJU, KOMPAS.com - Pembangunan Jalan Arteri tahap II atau Mamuju Arterial Ring Road (MARR) II mendapat penolakan keras dari warga Lingkungan Tambi, Mamuju, Sulawesi Barat.
Saat Balai Pengerjaan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulbar melakukan pengukuran jalan, Selasa (29/11/2022), ratusan warga turun untuk meneriakkan penolakannya.
Mereka bahkan mengadang dan berdebat saat Kapolresta Mamuju turut turun ke lokasi pengukuran jalan.
Polisi juga harus menurunkan 250 personel untuk mengawal proses pengukuran ini.
Kapolresta Mamuju Kombes Pol Iskandar juga langsung menemui warga yang melakukan protes tersebut.
"Sebelumnya kami sudah informasikan kepada masyarakat bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan. Sifatnya pengamanan. Hanya menjaga supaya situasi terkendali," kata Iskandar kepada wartawan di lokasi pengukuran.
Sementara itu seorang warga bernama Hasran (54) menolak pembangunan jalan ini karena akan berdampak buruk bagi rumahnya.
Dia menyebut pemerintah telah mengubah rencana pembangunan jalan yang sebelumnya jalurnya berada di sekitar laut Mamuju.
"Kami kaget kenapa dibelokkan ke kanan. Jadi dampaknya itu tidak keuntungan bagi kami terutama rumah saya," kata Hasran saat diwawancara wartawan di Mamuju, Selasa (29/11/2022).
Hasran mengatakan bahwa pembangunan jalan arteri tahap II ini akan menyebabkan banjir rob di lingkungan tambi mudah terjadi. Dia menyebut hal tersebut menjadi alasan kuat warga untuk menolak pembangunan ini.
Hasran pun meminta pemerintah mengkaji ulang rencana pembangunan jalan arteri tahap II ini.
"Tidak ada keuntungannya bagi kami di sini. Selain banjir rob, pertama polusi debu, kecelakaan, apalagi nanti rumah saya di bawah jembatan," kata Hasran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.