Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selalu Terbayang Wajah Anak, Ibu yang Bunuh Bayinya Mengaku Menyesal

Kompas.com - 29/11/2022, 18:56 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MUARA ENIM, KOMPAS.com - RI (22), tersangka kasus pembunuhan bayi 10 hari, mengaku menyesal telah membunuh anak kandungnya tersebut. 

RI mengaku nekat membunuh bayinya, RK, karena kesal kepada keluarga EK (49) yang menjadi orangtua angkat anaknya. Sebab mereka tidak mau memberikan hak asuh kepada dirinya lagi.

“Waktu itu saya hanya berpikir lebih baik sama-sama kami tidak memiliki RK. Saya sekarang selalu terbayang wajah anak saya, saya menyesal,” kata RI saat berada di Polres Muara Enim, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Bayi Terbungkus Kain Ditemukan dalam Kondisi Hidup, Polisi Buru Pelaku Pembuangan

Sebelum kejadian itu berlangsung, RI mengaku sempat menyerahkan hak asuh anaknya kepada keluarga EK lantaran tidak memiliki biaya untuk persalinan.

Keluarga EK pun sepakat membiayai persalinan RI. Setelah itu mereka membuat surat perjanjian tentang hak asuh anak.

“Saya dengan suami sudah cerai waktu usia kandungan delapan bulan. Karena tidak memiliki uang saya pun menyerahkan hak asuh anak kepada keluarga EK dengan membayar biaya persalinan. Tapi saat bapak saya pulang dari Jambi, keluarga saya ada uang, maksud saya mau ganti biaya persalinan itu tapi EK tidak mau,” ujar RI.

Baca juga: Warga Medan Bisa Berobat ke RS Hanya Modal KTP, Berikut Penjelasannya

Korban RK merupakan anak kedua dari RI. Ia mengaku lebih menyayangi putrinya itu dibanding anak pertamanya yang kini sudah diasuh orang lain.

“Anak pertama itu tidak jelas bapaknya siapa. Tapi anak kedua ini saya tahu bapaknya, kami menikah tapi cerai, jadi saya lebih sayang yang ini,” ungkapnya.

Selain itu, RI mengaku telah menyiapkan pisau untuk menganiaya anaknya tersebut. Pisau itu ia sembunyikan agar tak diketahui pihak keluarga RK.

“Saya memang sudah siap dipenjara,” ujarnya.

Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi mengatakan, mereka telah melakukan tes kejiwaan terhadap RI. Hasilnya nanti akan dilihat apakah pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidak.

“Untuk sekarang hasilnya belum keluar. Korban adalah anak kedua pelaku,” ujarnya.

Menurut Andi, anak pertama dari RI ia titipkan kepada seseorang untuk mengasuhnya. Saat ini, anak tersebut berada di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.

“Usia anak yang pertama itu 11 bulan, yang kedua dibunuh oleh pelaku usianya 10 hari,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan inisial RI (22), tega menganiaya putri kandungnya yang baru berusia 10 hari hingga tewas dengan menggunakan senjata tajam.

Akibat kejadian tersebut, RI ditangkap Satreskrim Polres Muara Enim untuk menjalani pemeriksaan.

Kasat Reskrim Polres Muara Enim, AKP Toni Saputra mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada Jumat (25/11/2022) sekitar pukul 17.05 WIB di Dusun VI, Desa Dalam, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Mobil Dinas Terekam Isi BBM Bersubsidi, Begini Penjelasan Pemprov Jateng

Regional
Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Sempat Kosong, Stok Vaksin Antirabies di Sikka Sudah Tersedia

Regional
Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Satreskrim Polres Merauke Tangkap Para Pelaku Jambret yang Beraksi di 6 Titik Berbeda

Regional
Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Calon Bupati Independen di Aceh Utara Wajib Kantongi 18.827 Dukungan

Regional
Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Regional
Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com