Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepakat Damai, Siswi Korban Penganiayaan Senior di SMAN 4 Kendari Ajukan Syarat

Kompas.com - 29/11/2022, 08:36 WIB
Kiki Andi Pati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Pihak keluarga korban penganiayaan oleh senior di SMAN 4 Kendari, Sulawesi Tenggara, sepakat menyelesaikan masalah tersebut secara damai dan kekeluargaan.

Namun, pihak keluarga korban mengajukan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh empat terduga pelaku penganiayaan tersebut.

Baca juga: Dugaan Sakit Hati Jadi Motif Penganiayaan Senior ke Junior di SMAN 4 Kendari

Kapolresta Kendari Kombes Pol Muhammad Eka Faturahman, mengungkapkan empat terduga pelaku penganiayaan terhadap yunior inisial ARP (15) saat pendidikan dan pelatihan (Diklat) Komite Keamanan Sekolah (K2S) telah menjalani pemeriksaan yang didampingi pihak sekolah dan orangtua masing-masing pada Jumat (25/11/2022).

"Atas keinginan dari korban dan empat terduga pelaku dan masing-masing orangtuanya, melakukan upaya perdamaian yang dihadiri oleh perwakilan dari SMA 4 Kendari yakni Wakasek dan guru BP," terang Kombes Eka kepada Kompas.com, Senin (28/11/2022).

Menurut Eka, upaya perdamaian dilakukan di Ruang Restorative Justice Satreskrim Polresta Kendari, dengan disaksikan oleh UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Kendari dan Penyidik PPA Satreskrim Polresta Kendari.

Dan pertemuan itu, lanjut Eka, membuahkan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para terduga pelaku penganiayaan, yakni keempat pelaku mengakui kesalahan dan tidak akan lagi mengulangi perbuatannya.

Kemudian 4 pelaku inisial EP, SS, EG dan AN akan menyatakan permintaan maaf kepada korban di hadapan siswa dan Guru SMAN 4 Kendari.

"Terlapor atau pelaku berjanji akan membantu memulihkan keadaan di sekolah atas sikap teman-teman pelaku yang telah membully korban. Dan ketika hal tersebut telah terlaksana, barulah korban mencabut laporannya di Polresta Kendari," ungkap Eka.

Mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Sultra menambahkan, sambil menunggu pelaksanaan kesepakatan tersebut, para pelaku diminta untuk wajib Lapor di Satreskrim Polresta Kendari untuk diberikan pembinaan dan bimbingan terkait apa yang telah dilakukannya, dan hal tersebut juga untuk membuat efek jera kepada masing masing pelaku.

Sebelumnya aksi penganiayaan terhadap seorang siswi SMAN 4 Kendari inisial ARP (15) di Kota Kendari dilakukan oleh 4 orang seniornya saat Diklat K2S di sekolah mereka pada Minggu (20/11/2022) pukul 18.00 WITA.

Aksi ini terekam dalam sebuah video yang menjadi viral di media sosial setelah keluarga korban keberatan dan melaporkan peristiwa ini ke Polresta Kendari.

Baca juga: 4 Siswi SMAN di Kendari Diduga Bergantian Tampar Juniornya di Sekolah, Kini Dipanggil Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Penjaringan Cawalkot PDI-P Solo Sudah Ramai, Gibran: Makin Banyak Pilihan, Makin Bagus

Sebut Penjaringan Cawalkot PDI-P Solo Sudah Ramai, Gibran: Makin Banyak Pilihan, Makin Bagus

Regional
Dorong Kelancaran Arus Mudik dan Balik Lebaran, Pemkab Wonogiri Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di 8 Titik

Dorong Kelancaran Arus Mudik dan Balik Lebaran, Pemkab Wonogiri Lakukan Rekayasa Lalu Lintas di 8 Titik

Regional
Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Alkatiri Meninggal Dunia, Dimakamkan Hari Ini di Sukoharjo

Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Alkatiri Meninggal Dunia, Dimakamkan Hari Ini di Sukoharjo

Regional
'Ngaku' untuk Beli Susu Anak, Pria yang Mencuri hingga Seret Karyawan Alfamart Semarang Ditangkap Polisi

"Ngaku" untuk Beli Susu Anak, Pria yang Mencuri hingga Seret Karyawan Alfamart Semarang Ditangkap Polisi

Regional
35 Persen Pemudik Belum Kembali dari Sumatera, Gelombang Arus Balik Diprediksi Masih Terjadi

35 Persen Pemudik Belum Kembali dari Sumatera, Gelombang Arus Balik Diprediksi Masih Terjadi

Regional
PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

PDI-P Tutup Pintu Bobby di Pilkada Sumut 2024, Gibran: Tenang Aja

Regional
Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Lebong Bengkulu

Banjir Rendam Ribuan Rumah Warga di Lebong Bengkulu

Regional
Gibran Mengaku Bahas Kemungkinan Ajak PDI-P Koalisi untuk Kuasai Parlemen di Rumah Prabowo

Gibran Mengaku Bahas Kemungkinan Ajak PDI-P Koalisi untuk Kuasai Parlemen di Rumah Prabowo

Regional
Gempa Magnitudo 5 Guncang Alor NTT, Tak Berisiko Tsunami

Gempa Magnitudo 5 Guncang Alor NTT, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Sekeluarga Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi, Saudara Tolak Otopsi

Sekeluarga Tewas di Mobil Terjebak Lumpur di Jambi, Saudara Tolak Otopsi

Regional
Digigit Anjing, Warga di Sikka Terluka Parah

Digigit Anjing, Warga di Sikka Terluka Parah

Regional
Erni Ditemukan Tewas Terkapar di Jalan, Diduga Terkena Peluru Nyasar

Erni Ditemukan Tewas Terkapar di Jalan, Diduga Terkena Peluru Nyasar

Regional
Kebakaran Rumah di Ambon, Penghuni Tewas Terjebak Kobaran Api

Kebakaran Rumah di Ambon, Penghuni Tewas Terjebak Kobaran Api

Regional
Jatuh Saat Terbangkan Paramotor Pantau Pacu Jalur Mini, 2 Perwira Polisi Terluka

Jatuh Saat Terbangkan Paramotor Pantau Pacu Jalur Mini, 2 Perwira Polisi Terluka

Regional
Uang Zakat Fitrah Rp 13,8 Juta Hangus Dipertaruhkan di Judi 'Online' oleh Kepala Dusun di Boalemo

Uang Zakat Fitrah Rp 13,8 Juta Hangus Dipertaruhkan di Judi "Online" oleh Kepala Dusun di Boalemo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com