Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrak Sepeda Motor, Pikap Angkut 7 Orang Hilang Kendali, 2 Tewas

Kompas.com - 27/11/2022, 14:54 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sebuah mobil pikap jenis Grand Max warna hitam dengan nomor polisi DT 9209 QE, yang tengah mengangkut rombongan petani rumput laut, mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Ujang Badung, RT 005, Desa Setabu, Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (26/11/2022) malam.

Akibat kecelakaan tersebut, dua orang tewas dan lainnya menderita luka serius.

Kasat Lantas Polres Nunukan, AKP Arofieq Aprilian Riswanto mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 20.00 Wita.

Awalnya, sebuah motor Honda Scoopy warna hitam dengan nomor polisi KU 4410 XN yang dikendarai oleh Zainul Arifin (34) berboncengan dengan Aulia Apriani (28), melaju dengan kecepatan sedang dari arah Desa Setabu, Sebatik Barat, hendak menuju ke Pasar Tembaring.

Baca juga: ABK yang Terjatuh di Perairan Tanjung Cantik Nunukan Ditemukan Tewas, Begini Kronologinya

Saat berada di Jalan Ujang Bandung, muncul sebuah mobil pikap Grand Max warna hitam berkecepatan tinggi, dengan muatan penumpang 7 orang, yang semuanya adalah pekerja rumput laut.

Rombongan tersebut hendak pulang ke rumah setelah menyelesaikan pekerjaannya.

"Mobil tiba-tiba menabrak bagian belakang motor yang dikendarai Zainul Arifin. Akibatnya, sopir out of control, dan menyebabkan mobil terperosok ke sisi jalan yang lumayan dalam. Sopirnya yang bernama Iswan meninggal di TKP, salah satu penumpang bernama Hajir, juga tewas di Puskesmas Setabu. Sementara penumpang lainnya luka-luka," kata Arofieq, Minggu (27/11/2022).

Sedangkan nasib kedua pengendara motor, Zainul Arifin, mengalami luka lecet dan memar pada lutut kanan.

Baca juga: Lagi, Tersangka Kasus Korupsi Septik Tank di Nunukan Kembalikan Kerugian Negara Sebesar Rp 600 Juta

Sementara Aulia Apriani menderita luka lecet pada pergelangan tangan kiri. Bagian dada terasa sesak dan kepala pusing.

Sejauh ini, polisi belum menghitung berapa kerugian akibat insiden nahas tersebut.

"Seluruh korban adalah warga Pulau Sebatik. Saat ini, para korban sedang dirawat di Puskesmas Setabu. Untuk korban tewas, dipulangkan ke rumah duka," kata Arofiek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Regional
Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

Regional
Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang 'Malas'

Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang "Malas"

Regional
Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Regional
Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Regional
Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Regional
Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Regional
Pasangan Muda-mudi Mesum dalam Toilet Mushala di Kediri, Berawal Curhat Soal Kerjaan

Pasangan Muda-mudi Mesum dalam Toilet Mushala di Kediri, Berawal Curhat Soal Kerjaan

Regional
Kasus DBD di Solo Meningkat, 45 Kasus di 2024, 2 Meninggal

Kasus DBD di Solo Meningkat, 45 Kasus di 2024, 2 Meninggal

Regional
Daftar Lokasi Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik 2024 di Lampung

Daftar Lokasi Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik 2024 di Lampung

Regional
Tabrak Polisi Saat Amankan Tawuran di Padang, Sopir Ambulans Jadi Tersangka

Tabrak Polisi Saat Amankan Tawuran di Padang, Sopir Ambulans Jadi Tersangka

Regional
Keluh Suriyah, Diterjang Banjir Demak Dua Kali, Rumah Kayu Busuk, Kasur Satu-satunya Hanyut

Keluh Suriyah, Diterjang Banjir Demak Dua Kali, Rumah Kayu Busuk, Kasur Satu-satunya Hanyut

Regional
Jalan Tol Solo-Yogyakarta akan Digratiskan untuk Pemudik, Ini Dua Pintu Keluarnya

Jalan Tol Solo-Yogyakarta akan Digratiskan untuk Pemudik, Ini Dua Pintu Keluarnya

Regional
Dampak Erupsi Gunung Marapi, 40 Penerbangan di BIM Tertunda

Dampak Erupsi Gunung Marapi, 40 Penerbangan di BIM Tertunda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com