Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jateng Minta Pegawai Honorer Tidak Dihapus Pusat, Begini Alasannya

Kompas.com - 26/11/2022, 21:26 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng mengajukan ke pemerintah pusat agar pegawai honorer tetap diadakan. Pasalnya keberadaan mereka menjadi penting mengisi kekosongan ASN yang pensiun.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Uswatun Hasanah mengatakan, penghapusan honorer tidak sepenuhnya menguntungkan institusi pendidikan.

“Kalau pegawai atau guru honorer ditiadakan nanti seperti apa solusinya kalau ada yang pensiun dan belum ada rekrutmen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)?” kata Uswatun kepada Kompas.com, Jumat (25/11/2022).

Baca juga: Cerita Desti, Mengabdi 14 tahun Jadi Guru Honorer di Bandung, Gaji Hanya Rp 1 Jutaan

Uswatun membeberkan, ASN guru yang pensiun setiap bulan di Jateng sekitar 160 orang. Dari jumlah itu, lima di antaranya kepala sekolah.

Bila keberadaan guru honorer sepenuhnya dihapuskan, berpotensi menimbulkan kekosongan jam pelajaran di sekolah yang ditinggal guru pensiun. Terlebih mengingat PPPK tidak bisa direkrut sewaktu-waktu.

“Kita mengajukan untuk tetap ada honorer tapi masih belum diizinkan. Prosesnya sudah sampai Menpan RB tapi belum di acc, saat ini semua tidak boleh ada honorer,” beber dia.

Baca juga: Gaji Guru Honorer di Gunungkidul di Bawah UMK, Ada yang Dibayar Rp 300.000 Per Bulan

Uswatun tidak mengetahui adanya kemungkinan Dinas Pendidikan dari provinsi lain yang mengajukan hal serupa. Namun yang pasti, semua pihak mengalami masalah yang sama mengatasi pensiunan.

Sementara ini, guru PPPK di Jateng memiliki jam mengajar rata-rata 30 jam dalam seminggu. Sedangkan batas maksimum ialah 40 jam pelajaran.

Pihaknya akan berinisiatif mengoptimalkan tenaga PPPK yang sudah ada untuk mengisi kekosongan guru yang pensiun sampai rekrutmen PPPK dibuka lagi.

“Mungkin nanti skemanya dioptimalkan PPPK yang sudah ada sambil menunggu pengangkatan berikutnya,” bebernya.

Uswatun berharap, ribuan guru honorer Jateng yang telah lama mengabdi dapat segera terserap pada rekrutmen PPPK berikutnya.

Pihaknya juga telah meminta pusat agar mendapat kewenangan menata ulang formasi guru PPPK di Jateng sesuai kebutuhan setiap sekolah.

Kini terdapat 5.546 guru honorer di Jateng yang digaji setara UMK daerah. Selain itu sebanyak 4.531 guru honorer telah lolos seleksi PPPK tahap dua.

“Dengan adanya PPPK kualifikasi terpenuhi, harapannya nanti anak-anak ditangani guru-guru yang sesuai kualifikasinya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com