KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) bisa teladan dalam berpolitik di Indonesia.
"KAHMI harus memberikan contoh menjadi teladan yang baik atas politik demokrasi yang berkeadaban di Tanah Air," kata Mahfud MD dalam Musyawarah Nasional XI KAHMI di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (25/11/2022), dikutip dari Antara.
Baca juga: Anggota DPRD Bandung Barat Terlibat Kecelakaan Maut di Tol Cipularang saat Menuju Munas KAHMI
Mahfud menyebutkan, politik yang berkeadaban haruslah menjunjung tinggi nilai dan norma yang berlaku di Indonesia. Dia meminta agar anggota KAHMI tak melakukan fitnah terhadap lawan politiknya.
"Sehingga, silakan saja berpolitik, akan tetapi tetap harus berkeadaban. Tidak boleh melakukan fitnah, apalagi menghina lawan politiknya," tambah Mahfud.
Mahfud juga meminta meminta agar KAHMI kembali kepada cita-cita para pendahulunya. Dalam hal ini senantiasa menciptakan kader bangsa yang bisa terlibat dalam pemerintahan di berbagai tingkatan.
"Nilainya, pada saat itu berpikir bagaimana caranya Indonesia betul-betul merdeka, sehingga anak-anak Islam bisa masuk ikut mengurus pemerintahan ini; dan sekarang pintunya sudah terbuka luas tinggal kembali pada diri sendiri apakah mau berkhianat pada nilai itu atau tidak," jelas Mahfud.
Mahfud juga berharap penyelenggaraan Munas XI KAHMI berakhir dengan damai dan memberikan kesejukan. Menurutnya, adanya perbedaan merupakan hal biasa yang terjadi. Termasuk juga menjadi bagian dari dinamika dalam setiap penyelenggaraan munas para alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
"Saya berharap agar ini berakhir seperti munas sebelumnya, ramai, kasak-kusuk, biasalah dinamika, dan itu bagus. Akan tetapi, setelah selesai (munas) ini KAHMI tetap satu," ujar Mahfud MD.
Munas XI KAHMI dijadwalkan dibuka Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat. Selain itu, hadir pula dalam Munas XI KAHMI di Palu antara lain Wapres ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, politikus senior Akbar Tandjung, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.