Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Longsor dan Ungkit Dampak Ekonomi, Desa Kenteng Dijadikan Sentra Alpukat Unggulan

Kompas.com - 24/11/2022, 19:49 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Wilayah Dusun Ampelgading Desa Kenteng, Bandungan, Kabupaten Semarang dikukuhkan sebagai sentra penghasil alpukat unggulan.

Pemilihan daerah tersebut karena memiliki lahan yang luas serta cocok untuk budidaya alpukat. Pada tahap awal, ditanam 3.000 pohon alpukat jenis pluwang.

Baca juga: Cara Menanam Alpukat dari Biji dalam Pot

"Bulan depan akan ada bantuan 15.000 bibit dari pemerintah pusat. Kita akan jadikan wilayah Bandungan bagian atas ini akan menjadi sentra alpukat unggulan,” kata Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Kamis (24/11/2022).

Menurut Ngesti, alpukat dipilih karena buahnya memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Jangka waktu panen juga relatif singkat sekitar tiga hingga empat tahun.

Selain itu juga bisa menjadi tanaman tegakan untuk mencegah tanah longsor di dataran tinggi Bandungan. “Alpukat jenis Pluwang ini merupakan bibit lokal unggul yang telah bersertifikat. Hasilnya nanti diharapkan dapat dirasakan warga di Desa Kenteng dan Candi yang berbatasan,” ujarnya.

Penanaman bibit alpukat dilakukan bersama dengan Senior Manager PT PLN UIP JBT Operasi Konstruksi II Achmadi Abas. Dia mengungkapkan

bantuan tiga ribu bibit alpukat diberikan kepada kelompok tani, kelompok sadar wisata dan warga Desa Kenteng dan Candi.

Menurut Achmadi total ada 250 warga yang akan menanamnya di lahan seluas 29 hektar. “Bantuan bibit tanaman ini merupakan wujud kepedulian PT PLN melaksanakan sustainable development goals terutama pembangunan lingkungan,” terangnya.

Sementara Kepala Desa Kenteng Nurtatik mewakili warga mengucapkan terima kasih atas kepedulian PT PLN (Persero) terhadap kesejahteraan warga. Dia berharap dukungan dan kerja sama ini dapat berlanjut di masa mendatang.

Baca juga: Alpukat, Buah Baik yang Bantu Turunkan Kolesterol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com