MATARAM, KOMPAS.com- Seorang kakek berinisial AS (80), warga Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, ditemukan meninggal dengan cara gantung diri, Kamis (24/11/2022).
Ditemukan kertas yang diduga ditulis oleh kakek tersebut. Dalam kertas itu tertulis, sang kakek tidak ingin merepotkan keluarganya.
Baca juga: Hilang Selama Satu Bulan, Nenek di Lombok Timur Ditemukan Tinggal Kerangka
"Saksi (anak korban) pada saat mengecek ke dalam kamar dan ruangan-ruangan di dalam TKP, saksi menemukan kertas karton coklat yang bertuliskan 'Inilah jalan terbaik supaya tidak menyusahkan siapa-siapa lagi, maafkan papa, maafkan Engkong ya' yang diletakan di meja yang ada di dalam ruang makan," kata Kapolsek Ampenan AKP Faesal Aprihadi, Kamis.
Korban tinggal sendiri di rumah tersebut dengan kondisi mengidap penyakit prostat.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 19 November 2022
Sementara istri korban tinggal bersama anaknya Adi Budianto (43) di Sandik, Lombok Barat dan dirawat karena mengidap penyakit stroke.
Faesal menjelaskan, penemuan mayat bermula saat anak korban Adi Budianto (43) menyambangi rumah korban yang tinggal sendiri di rumah tersebut.
"Saksi (Budianto) datang bersama anaknya menjenguk bapaknya. Sesampai di TKP dan saat membuka pintu ruang tamu dari jarak sekitar 10 meter, saksi melihat korban sudah dalam posisi tergantung dengan posisi tali plastik yang terjerat di bagian leher," kata Faesal.
Baca juga: Dituduh Dukun Santet, Rumah Nenek 70 Tahun di Lombok Tengah Dirusak