KSAL Yudo Margono Diberi Gelar Warga Kehormatan Suku Baduy

LEBAK, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (24/11/2022).

Di sela-sela kunjungan itu, Yudo diberi gelar sebagai warga kehormatan oleh Suku Baduy.

Kunjungan Yudo ke Lebak untuk melakukan sejumlah agenda seperi bakti sosial dan peletakan batu pertama renovasi gedung Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Al Afatwa di Desa Parakanbeusi, Kecamatan Bojongmanik, Lebak.

Baca juga: 3 Warga Baduy Jadi Korban Penipuan di Stasiun Rangkasbitung, Rp 5 Juta Dibawa Kabur

Di sela-sela peletakan batu pertama, Yudo bertemu dengan sejumlah Suku Baduy dan dianugerahi gelar Warga Kehormatan Suku Baduy.

Gelar kehormatan itu diserahkan oleh perwakilan Suku Baduy yakni Ayah Mursid. Simbol warga kehormatan ditandai dengan pemberian udeng khas Baduy, kemben, tas koja, bedog, dan piagam.

Sementara Yudo juga menyerahkan pemberian tali asih berupa sembako untuk warga Baduy.

“Ini pakaian diberikan oleh Ayah Mursid dari Baduy Dalam, sebagai warga kehormatan warga Baduy, terima kasih ketua adat Baduy,” kata Yudo kepada wartawan, Kamis.

Baca juga: Kisah Nunu, Selamatkan 4 Lansia dari Reruntuhan Gempa Cianjur, Gendong Korban hingga ke Pengungsian

Yudo mengatakan, gelar kehormatan ini adalah suatu bentuk penghargaan dan tanggung jawab dari Baduy untuk dirinya.

Setelah mendapatkan gelar ini, dia berharap silaturahmi antara kedua belah pihak akan terus berlanjut.

“Tentunya ini suatu penghargaan dan saya punya tanggung jawab moral karena telah diberikan gelar kehormatan ini,” kata dia.

Sementara Ayah Mursid yang merupakan tokoh masyarakat dari Baduy Dalam mengatakan gelar kehormatan merupakan sebuah bentuk penghargaan dari Warga Baduy untuk orang-orang tertentu.

Menurut Mursid, tidak sembarangan orang yang mendapatkan gelar warga kehormatan. Gelar kehormatan diberikan kepada Yudo karena dianggap peduli terhadap warga Baduy.

“Sebagai bentuk duduluran (persaudaraan) karena sudah berjasa dan peduli terhadap warga Baduy,” kata dia.

Untuk bertemu dengan Yudo, Ayah Mursid harus berjalan kaki selama empat jam dari Cikeusik Baduy ke Bojongmanik.