SOLO, KOMPAS.com - Santri pondok pesantren (ponpes) berinisial DWW (14) di Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, diduga mengalami tindak kekerasan oleh seniornya.
Informasi yang dihimpun, korban menempuh pendidikan selama tiga tahun dan akan lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Korban meninggal dunia usai mengalami kekerasan pada Sabtu (19/11/2022) malam, padahal saat dijenguk oleh ibunya, korban dalam keadaan sehat.
Baca juga: Viral Video Konvoi Bawa Sajam, Tiga Pelajar di Sragen Ditangkap Polisi
Santri yang berasal dari Desa Katikan, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, itu diduga mengalami kekerasan karena diduga melanggar aturan terkait kebersihan.
Sebelum meninggal dunia, korban sempat mendapat perawatan medis, kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (20/11/2022) pukul 02.00 WIB.
Sementara itu, diduga pelaku kekerasan berinisial MHN (16) asal Karanganyar, Jawa Tengah. MHN diduga menendang dan memukul dada korban.
Karena adanya dugaan kekerasan ini, pihak keluarga melaporkan kejadian ini di Kepolisian Sektor (Polsek) Masaran.
Kemudian, dilaksanakan otopsi jenazah di Rumah Sakit Moewardi.
Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama membenarkan ada kejadian tersebut.
"Sudah kami amankan seketika terkait saat ada laporan senior yang melakukan tindakan kekerasan tersebut," kata Piter, pada Selasa.
Piter menuturkan, selain korban, ada dua dua santri lain yang mendapat hukuman serupa.
Saat ini kondisi, korban lainnya dalam keadaan sehat.
Akan tetapi, korban terjatuh dan mengalami permasalahan pada pernapasannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.