KUPANG, KOMPAS.com - Warga yang bermukim di Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih panik dengan adanya sejumlah gempa susulan yang melanda wilayah itu.
"Warga masih panik karena gempa susulan yang terus terjadi," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Ambrosius Kodo kepada Kompas.com, Senin (21/11/2022) siang.
Menurut Ambrosius, warga panik karena setelah gempa dengan magnitudo 5,5 mengguncang Kota dan Kabupaten Kupang, Minggu (20/11/2022) malam, gempa susulan masih terus terjadi hingga Senin (21/11/2022) siang.
Baca juga: 2 Rumah di Kupang Rusak akibat Gempa, Salah Satunya Rata dengan Tanah
Ambrosius menyebut, berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang, gempa susulan telah tercatat sebanyak 13 kali. Gempa susulan terakhir terjadi pada pukul 13.52 Wita dengan magnitudo 3,2.
"Kami imbau warga melalui BPBD Kabupaten Kupang juga koordinasi dengan pihak gereja GMIT untuk menenangkan warga bahwa tetap siaga namun tidak perlu panik," ujar dia.
Menurut dia, gempa susulan memang akan terjadi setelah gempa dengan magnitudo besar.
Baca juga: Setelah Gempa M 5,5, Kota Kupang 10 Kali Diguncang Gempa Susulan
Dihubungi terpisah, Camat Amarasi Selatan, Tonci Teuf, mengatakan, pihaknya masih terus mendata rumah warga yang terdampak gempa.
"Data sementara ini, ada tiga rumah yang terdampak. Satu roboh, satunya rusak berat dan satu rusak ringan," kata Tonci.
Tonci mengaku memantau langsung lokasi terdampak gempa sehingga bisa memberikan laporan kepada Bupati agar ditindaklanjuti.
Tonci mengimbau masyarakat yang masih beraktivitas agar berhati-hati saat ada gempa susulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.