PURWOREJO, KOMPAS.com - Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Abdul Kadir Karding melakukan konsolidasi ke sejumlah pengurus PKB dan NU di Kabupaten Purworejo.
Konsolidasi ke daerah ini dilakukan Karding untuk memanaskan mesin partai menjelang kontestasi politik pada 2024 mendatang. Selain melakukan konsolidasi, politisi PKB ini juga memiliki sejumlah agenda seperti berkunjung ke sejumlah tokoh NU di Purworejo.
Karding mengatakan, ada dua agenda di Purworejo kali ini, yang pertama menghadiri pelatihan pembuatan pakan hijau dan pengelolaan limbah, seperti Kompos dan sebagainya dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).
Baca juga: PKB Akan Bentuk Komposisi Baru bila Prabowo Duet dengan Ganjar
Setelah itu dirinya melakukan konsolidasi ke beberapa pengurus PKB dan NU di Purworejo hingga tingkat kecamatan.
"Selesai acara saya konsolidasi juga, ke PAC (PKB), MWC (NU), dan Banom-banom NU. Hasilnya ya memotivasi, sudah dekat pemilu, harus mulai, mesinnya mulai dipanaskan, supaya teman-teman NU di sini bangkit, menyemangati," kata Karding saat ditemui usai menghadiri acara pelatihan dari BRIN, di komplek Pondok Pesantren Al Faham, Baledono, Purworejo. Senin (21/11/2022).
Dalam kesempatan itu, mantan Sekjen DPP PKB ini juga menanggapi kabar renggangnya PKB dan NU belakangan ini. Kabar tersebut mencuat setelah Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf mengeluarkan pernyataan bahwa NU harus mengambil jarak dengan semua partai politik, termasuk PKB.
Hal itu, memurut Karding sulit untuk dilakukan. Karding menilai bahwa fakta di lapangan PKB sulit dipisahkan dengan NU, termasuk juga di Purworejo.
"Di bawah itu, PKB ya NU, NU ya PKB, iya jadi agak susah. (Fakta di bawah) campur aduk kan, ada Ansor, Banser, ada MWC, ada Ranting, ada PAC, campur aduk itu, kan susah, gimana cara misahinnya, sudah mengakar," kata Karding.
Pihaknya menilai, pernyataan Gus Yahya tersebut hanya untuk menjaga NU agar tetap proporsional sebagai organisasi masyarakat.
"Ini sebenarnya Ketua PBNU ini ingin membuat proporsional saja, artinya kalau sudah di NU ya sudah di partainya jangan dobel-dobel, mungkin begitu, ini tafsir saya lho ya, takutnya salah. Jangan campur adukkan tapi tujuannya sama, mungkin begitu," jelasnya.
Meski begitu, menurut Karding tujuan PKB dan NU hingga saat ini tetap sama, yakni menjaga ahlussunah wal jamaah.
"Tapi semangat yang disampaikan Gus Yahya juga semangat pada proporsionalitas saja, supaya tenaga yang banyak ini dibagi di dua tempat, atau tiga tempat, tapi tujuan perjuangannya sama, untuk menjaga ahlussunah wal jamaah," pungkasnya.
Baca juga: Gerindra-PKB Belum Deklarasikan Capres, Cak Imin: Sama-sama Ngotot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.