Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan yang Dikelola Perusahaan Migas di Aceh Utara Rusak bak Kubangan

Kompas.com - 21/11/2022, 07:49 WIB
Masriadi ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

ACEH UTARA, KOMPAS.com- Jalan yang menghubungkan antar kecamatan di Sereukey, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, rusak parah bak kubangan kerbau. Video tentang jalan ini beredar luas di media sosial.

Dalam video itu terlihat jalanan berlumpur dan sangat sulit dilalui. Beberapa pelajar mendorong kendaraan roda dua untuk melintas di jalan itu. Bahkan terlihat ada yang terjatuh.

Warga Desa Sereukey, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, Sugiono, menyebutkan jalan itu dulu dibuat oleh Exxon Mobil Indonesia.

Baca juga: Jalan Nasional di Aceh Tamiang seperti Kubangan Lumpur, Sempat Buat Macet Panjang

Lalu diserahkan ke PT Pertamina Hulu Energi dan kini pengelolaanya di bawah PT Pema Global Energi (perusahaan minyak dan gas yang sahamnya milik Pemerintah Aceh).

“Jalan ini sangat sulit dilewati, banyak korban jiwa, ada yang jatuh dalam lumpur, kendaraan mogok dan lainnya,” kata Sugiono saat dihubungi, Minggu (20/11/2022).

Bukan sebatas menghambat anak sekolah, sambungnya, jalan itu juga menghambat petani membawa hasil panen ke sentral pasar di kecamatan lain.

“Direktur PT PGE kita desak untuk memperbaiki jalan ini,” terangnya.

Dia menyebutkan, jalan ini dilewati pelajar dan masyarakat untuk menuju Kecamatan Cot Girek, dan Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara.

Baca juga: Akhirnya, Jalan Mirip Kubangan di Inhu, Riau, Diperbaiki Usai Videonya Viral di Medsos

Sementara itu, External Relation Coordinator PT PGE Aceh Agus Salim menyebutkan, perbaikan jalan aset perusahaan sepanjang 10 kilometer antar cluster di wilayah kerja perusahaan plat merah itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com