Ganjar Berharap Muhammadiyah Beri Keteladanan kepada Elite Jelang Tahun Politik

SEMARANG, KOMPAS.com- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (19/11/2022).

Ia mengapresiasi organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan itu yang telah berkontribusi pada bangsa dan negara.

Khususnya komitmen Muhammadiyah yang memprioritaskan perbaikan kualitas pendidikan dan pemberian layanan kesehatan bagi masyarakat. Serta peran Asyiyah dalam pemberdayaan perempuan.

"Dua-duanya, baik Aisyiyah maupun Muhammadiyah semua peduli pada kondisi keamanan dunia. Ya pangannya, ya politiknya, yang diharapkan suasana semakin damai," kata Ganjar, Sabtu (19/11/2022).

Baca juga: Buka Muktamar Muhammadiyah, Jokowi Sebut Perang Ukraina Rusak Rantai Pasok Global

Ganjar berharap keduanya mampu memberikan keteladanan yang baik, terutama menjelang tahun-tahun politik.

"Para elite kasih teladan yang baik. Maka, kasih cerita-cerita komunikasi politik di mana pun medianya juga baik. Wah, ini menyejukkan sekali," tuturnya.

Orang nomor satu di Jateng itu berharap, Muktamar tahun ini menghasilkan rekomendasi untuk solusi persoalan-persoalan mutakhir bangsa hari ini.

"Mudah-mudahan dalam tiga hari ini akan ada rekomendasi-rekomendasi untuk persoalan-persoalan mutakhir hari ini yang keluar dari buah pemikiran Muhammadiyah," harapnya.

Dalam acara yang dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo itu, hadir pula sejumlah tokoh nasional.

Baca juga: Jokowi Berterima Kasih ke Muhammadiyah dan Aisyiyah atas Kontribusi untuk Pendidikan

Di antaranya Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto, Menko Polhukam Mahfud MD, Yenny Wahid, Din Syamsudin, dan lainnya.

Agenda rutin setiap lima tahun sekali ini digelar 18-20 November 2022. Diperkirakan, sebanyak 3,5 juta peserta mengikuti Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Muktamar Muhammadiyah kali ini mengusung tema ‘Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta’. Sedangkan Muktamar Aisyiyah bertemakan ‘Perempuan Berkemajuan Mecerahkan Peradaban Bangsa’.