Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisihkan Uang Gaji, Pemuda Semarang Ini Keliling Beri Makan dan Rawat Ratusan Kucing Jalanan

Kompas.com - 18/11/2022, 07:00 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Penghasilan yang tak seberapa dengan keahlian semampunya, tak menghalangi pemuda asal Semarang (28) dalam melangsungkan aksinya, yaitu memberi makan dan merawat ratusan kucing-kucing tak bertuan di sekitar Kota Semarang.

Pria yang minta disamarkan namanya dengan sebutan Cat Meong ini sudah melakukan aksi street feeding atau memberi makan kucing-kucing jalanan sejak 6 tahun silam.

Setiap malam, dia selalu menyempatkan diri untuk berkeliling ke pasar-pasar tradisional, jalanan, hingga Tempat Pembuangan Sampah (TPS) untuk mencari kucing-kucing yang terlantar.

Baca juga: 7 Satwa Dilepasliarkan di TN Gunung Ciremai, Ada Landak Jawa, Musang Pandan, hingga Kucing Hutan

Awalnya, dia mengaku, hanya iseng lantaran merasa iba dengan kucing yang terhantam kekerasan oleh tangan-tangan manusia.

Atas dasar itu, Cat Meong merasa empati lalu mengulurkan tangannya dengan memberi makan dan merawat kucing-kucing tersebut.

"Awalnya iseng saja karena hobi. Tiap malam habis pulang kerja mampir ke pasar-pasar. Terus malah keterusan dan ketagihan sampai sekarang," jelas Cat Meong kepada Kompas.com, Kamis (17/11/2022).

Baca juga: Pertahankan Bebas Rabies, Ratusan Kucing dan Anjing di Solo Disuntik Vaksin

Dulunya, Cat Meong hanya lah pekerja dengan gaji Rp 400.000 perbulan. Tak banyak acap, setengah dari gajinya itu disisihkan untuk membeli makanan kucing.

Lebih jelas dia menuturkan, dalam satu kali jalan, kucing-kucing tak bertuan itu bisa menghabiskan 4 hingga 6 kilogram makanan ringan.

Bahkan, dirinya juga kerap memberi makan kucing dengan nasi dan ikan pindang.

"Dulu gaji saya 400 ribu. Yang 200 ribu buat senang-senang, 200 ribu lagi buat beli makanan kucing. Otak saya spontan saja pengen ngasih makan kucing di pasar," jelas dia.

Aksi Cat Meong ini dilakukan setiap hari pukul 23.00 hingga 02.00 WIB. Biasanya, dirinya berkeliling di dua pasar tradisional daerah Semarang Selatan, hingga ke 7 TPS sekitarnya.

Bukan tanpa alasan Cat Meong melakukan aksinya pada malam hingga dini hari. Dirinya mengaku, kucing-kucing jalanan akan lebih mudah ditemui pada malam hari.

"Kalau pagi sampai sore masih banyak orang yang di pasar, mereka pada sembunyi. Kalau malam kan lebih bebas. Tapi harus izin sama penjaga pasarnya dulu kalau malam," tutur dia.

Dapat stigma negatif


Meski berniat baik untuk menolong kucing jalanan, serta menginspirasi banyak orang, tak jarang Cat Meong mendapati stigma negatif dari masyarakat. Seperti dicemooh, diremehkan, bahkan disebut seperti pemulung.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com