KOMPAS.com - Sagu adalah makanan pokok masyarakat Indonesia Timur.
Sagu banyak dikonsumsi oleh masyarakat Papua dan Maluku.
Salah satu makanan khas berbahan sagu yang terkenal adalah papeda.
Papeda adalah bubur sagu dengan tekstur kental. Biasanya, papeda disantap dengan ikan kuah kuning khas Indonesia timur.
Berikut ini adalah alasan sagu menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia bagian timur.
Sudah sejak lama, sagu menjadi makanan pokok masyarakat wilayah Indonesia Timur, khususnya Papua dan Maluku.
Sagu banyak tumbuh di hutan dan lingkungan tempat tinggal mereka. Ada pohon sagu yang tumbuh liar di hutan, namun ada juga yang sengaja ditanam.
Sagu diperoleh dari pohon rumbia atau olahan batang pohon sagu (Metroxylon sagu Rottb).
Baca juga: Melihat Tradisi Pengambilan dan Pengolahan Ulat Sagu di Kampung Yoboi, Jayapura
Pohon sagu dapat tumbuh mencapai 30 meter. Satu pohon sagu dapat menghasilkan 150-300 kilogram bahan baku tepung sagu.
Bagi masyarakat Indonesia Timur, sagu merupakan makanan pokok yang mudah ditemukan dan diolah.
Pengolahan sagu sudah menjadi tradisi turun temurun melalui budaya lisan dari generasi ke genrasi.
Umumnya, masyarakat Indonesia Timur lebih menyukai sagu daripada beras sebagai makanan pokok.
Sehingga, masyarakat Indonesia Timur sudah terbiasa mengolah sagu.
Masyarakat mencari sagu berkualitas sejak pagi hari.
Biasanya masyarakat tidak pergi sendiri melainkan pergi secara berkelompok.