Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pledoi Terdakwa Korupsi KONI Padang, Agus Suardi: Jangankan Korupsi, Beruntung pun Tidak

Kompas.com - 11/11/2022, 18:30 WIB
Perdana Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Terdakwa kasus dugaan korupsi dana KONI Kota Padang, Sumatera Barat Agus Suardi menyebutkan, pemakaian dana KONI yang dilakukannya semata-mata untuk memajukan klub sepakbola PSP Padang.

Agus Suardi alias Abin mengakui beberapa kali memakai dana KONI Padang untuk PSP, tetapi semuanya sudah dikembalikan.

"Ada beberapa kali saya minta ke Nazar dan diambil oleh Masri Mai. Itu untuk PSP dan ada juga untuk Porprov," kata Abin saat membacakan pledoi dalam sidang lanjutan tipikor di PN Padang, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Terdakwa Korupsi Dana KONI Padang Dituntut 7,5 Tahun dan 5,5 Tahun Penjara

Abin menyebutkan tindakan itu dilakukannya karena dirinya diamanahkan juga sebagai Bendahara PSP Padang oleh Ketua Umum PSP, Mahyeldi yang saat itu menjabat sebagai wali kota Padang.

Dalam setiap kegiatan PSP, kata Abin, dirinya selalu melaporkan ke Mahyeldi.

Termasuk soal dana PSP Padang Rp 500 juta tahun 2019 yang dititip di anggaran KONI Padang, tapi tidak ada nomenklaturnya.

"Saya komunikasikan dengan Pak Mahyeldi dan Andri Yulika sebagai Kepala BPKAD Padang," jelas Abin.

Dalam pledoinya, Abin juga mempertanyakan kerugian negara akibat perbuatannya Rp 3 miliar lebih.

"Saya tidak mengerti dari mana BPKP dapat menyatakan saya merugikan negara Rp 3 miliar itu. Rinciannya dari mana," kata Abin.

Abin mengatakan berdasarkan keterangan saksi ahli Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam sidang sebelumnya secara tegas saksi ahli mengakui kekhilafannya.

"BPKP melakukan audit hanya berdasarkan SPJ dan tidak melakukan klarifikasi ke masing-masing cabang olahraga," kata Abin.

Di akhir pledoinya, Abin mengatakan untuk mengurus olahraga membutuhkan pengorbanan waktu dan materil.

"Jangankan korupsi, mengurus olahraga itu tidak ada yang balabo (untung, red). Mana mungkin bisa untung karena dana olahraga itu tidak mencukupi," kata Abin.

Apalagi, kata Abin, jika pengurus olahraga itu melakukan korupsi maka pasti akan dicari-cari atlet dan pelatih, sebab uang mereka dikorupsi.

"Bagi saya mengurus olahraga itu hanyalah kesenangan jika melihat yang kita urus itu juara. Seperti PSP junior bisa juara Soeratin," kata Abin.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com