KOMPAS.com - Situasi di kawasan IAIN Ambon di Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, kembali mencekam pada Rabu (9/11/2022) usai terjadi bentorkan antarkelompok pemuda.
Bentrokan berlanjut hingga dini hari dan membuat warga sekitar resah. Dugaan sementara, pemicu bentrokan adalah saling ejek usai pesta minuman keras.
Baca juga: Bentrok Kelompok Pemuda di Ambon kembali Pecah
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Lotharia Latif tegas meminta para pelaku bentrok di Ambon untuk segera menyerahkan diri.
“Para pelaku bentrok yang kerap meresahkan warga dan yang sudah masuk DPO agar segera menyerahkan diri secara baik-baik,” kata Latif kepada wartawan, Rabu (9/11/2022).
Baca juga: Cegah Bentrok Susulan 2 Kelompok Pemuda di Ambon, 50 Polisi Berjaga
Selain itu, kata Latif, keselamatan warga dan persatuan NKRI diutamakan. Hal ini mengingat di Kota Ambon pernah terjadi kerusuhan yang mengancam persatuan dan kedamaian.
“Negara harus hadir dan tidak boleh kalah dengan orang-orang atau kelompok-kelompok yang ingin memecah persaudaraan, memecah persatuan dan kesatuan NKRI,” tegasnya.
Dirinya pun meminta aparat kepolisian tegas dan terukur untuk melakukan pendindakan. Pos pengamanan didirikan di sekitar lokasi bentrok untuk menjaga kondusifitas.
“Kalau sudah keluar DPO maka Polri bisa melakukan upaya paksa yang dilindungi oleh aturan hukum untuk menangkap DPO tersebut di mana pun dan kapan pun dalam keadaan hidup atau mati bila melawan,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga setempat menceritakan, kedua kelompok pemudah terlibat saling lempar batu dan serang dengan senjata tajam.
Salah satu warga dilaporkan alami luka-luka dalam insiden itu.
'“Malam ini sudah kacau (bentrok) lagi, ini bentrok lanjutan,” kata Rizal, warga setempat kepada Kompas.com via telepon, Kamis dinihari.
Ratusan polisi terus berjaga-jaga di lokasi bentrokan, sedangkan sejumlah polisi lainnya terus melakukan patroli untuk membubarkan konsentrasi massa.
“Kita di sini tak bisa tahan dengan gas air mata, dan sampai saat ini masih terasa,” ujarnya.
(Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor : Krisiandi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.