BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus dikebut. Saat ini proyek pembangunan fisik perlahan dikerjakan.
Meski begitu, masih banyak yang mengkhawatirkan bahwa pembangunan IKN akan merusak lingkungan lantaran dibangun di kawasan hutan.
Hal ini dibantah langsung oleh Gubernur Kaltim Isran Noor.
Baca juga: Menengok Rusun Pekerja IKN, Siap Tampung 16.608 Pekerja
Isran bahkan menjamin pembangunan IKN nantinya tidak akan merusak lingkungan sekitar.
Sesuai dengan konsep pembangunannya yakni “Forest City” tetap akan mengedepankan dan menjaga alam yang ada.
“Saya jamin dunia akhirat. Karena di situ akan akan dibangun sebuah kota yang moderen, tapi tidak merusak lingkungan,” ujarnya pada Rabu (9/11/2022).
Baca juga: Persiapan Kota Penyangga IKN, Balikpapan Fokus Jaga Ketersediaan Sumber Air Baku
Tidak hanya itu, pembangunan IKN nantinya mengadaptasi kota dengan zero emisi.
Untuk itu, pembangunan IKN tetap akan mengembalikan kondisi hutan seperti sedia kala.
“Secara teknis bahwa nanti di sana akan mencapai yang namanya zero emisi atau nol emisi. Karena disana nanti akan dikembalikan lahannya, itu kan hutan produksi bukan hutan alami,” katanya. Dalam mewujudkan hal itu, pemerintah telah membangun tempat persemaian di kawasan Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kukar. Lahan seluas 25 hektare ini akan menghasilkan tanaman endemik atau tanaman lokal seperti meranti, bengkirai, dan lainnya.
“Nanti setiap tahun minimal 20 juta batang pohon. Bahkan nanti akan dihasilkan juga pohon-pohon dari seluruh Indonesia akan ditanam di situ. Karena itulah Presiden kita itu memberikan jaminan bahwa akan dibangun sebuah kota yang tidak akan merusak lingkungan,” ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.