Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani di Sumba Timur Kini Bisa Manfaatkan Sensor Tanah dan Cuaca

Kompas.com - 09/11/2022, 07:32 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Para petani di Desa Kadumbul dan Desa Kawangu, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini dapat memaksimalkan hasil pertanian melalui teknologi digital.

Teknologi digital itu diperkenalkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Ketua Tim Transformasi Digital Sektor Pertanian, Maritim, dan Logistik Kemkominfo, Wijayanto, mengatakan, teknologi digital dapat digunakan bagi para petani untuk memaksimalkan hasil pertanian.

Baca juga: Gerakan Petani Digital, Kominfo Pasang Sensor Tanah dan Cuaca di Lombok Tengah

Para petani lanjut dia, dapat mengetahui kebutuhan unsur hara dan kondisi cuaca melalui sensor yang terintegrasi dengan aplikasi di perangkat telepon pintar.

"Saat ini telah dikembangkan beragam solusi digital di sektor pertanian di antaranya melalui pemanfaatan sensor tanah dan cuaca. Melalui teknologi digital ini para petani dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya pertanian seperti pupuk dan pestisida dalam bercocok tanam sesuai kebutuhan," kata Wijayanto pada saat kegiatan Panen Petani Digital 4.0 di Kambaniru, Selasa (8/11/2022).

Wijayanto menyebut, penggunaan teknologi ini sendiri dilakukan dengan terlebih dahulu memasang perangkat Internet of Things (IoT) di lahan.

Nantinya kata dia, alat tersebut secara periodik akan mengirimkan informasi kondisi tanah dan cuaca yang kemudian diolah secara otomatis untuk menghasilkan rekomendasi tindakan.

"Nantinya melalui aplikasi itu petani dapat mengetahui apa saja kebutuhan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman di lahan seperti berapa banyak penggunaan air, pupuk, dan lainnya sehingga aktivitas bertani menjadi lebih efisien," ujar Wijayanto.

Menurutnya, melalui teknologi ini ke depan para petani dapat memahami kebutuhan tanaman sesuai kondisi riil di lahan.

"Semua kebutuhan tanah dan tanaman akan diinformasikan melalui aplikasi," kata Wijayanto.

Di tempat yang sama, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian yang diwakilkan oleh Kepala BPTP NTT Akhmad Hamdan, menjelaskan keuntungan menggunakan teknologi ini, tentu para petani dapat lebih efisien dalam input produksi.

Karena kata Hamdan, unsur hara yang akan diberikan kepada tanaman sesuai dengan rekomendasi dari aplikasi.

Baca juga: Kemenkominfo Kenalkan Teknologi Pertanian, Manfaatkan Sensor yang Terintegrasi dengan Ponsel Pintar

"Rekomendasi dari alat itu memang betul-betul dengan jumlah yang dibutuhkan oleh tanaman, pemupukan tidak lagi kurang atau berlebih karena jumlah unsur hara sudah tertera sangat jelas,"imbuhnya.

Panen Petani Digital 4.0 merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan adopsi teknologi digital petani yang dimulai dari pemasangan perangkat, sosialisasi, pelatihan, hingga pendampingan rutin.

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan petani yang ada di Desa Kawangu dan Desa Kadumbul, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dihantam Banjir Bandang, 3 Jembatan Gantung di Musi Rawas Utara Putus

Dihantam Banjir Bandang, 3 Jembatan Gantung di Musi Rawas Utara Putus

Regional
Meninggal Saat Melahirkan Anaknya di Malaysia, Jenazah Pekerja Migran asal NTT Dipulangkan

Meninggal Saat Melahirkan Anaknya di Malaysia, Jenazah Pekerja Migran asal NTT Dipulangkan

Regional
Penemuan Jasad Wanita Tertutup Plastik, Keluarga Sempat Curiga dengan Pesan WA dari Korban

Penemuan Jasad Wanita Tertutup Plastik, Keluarga Sempat Curiga dengan Pesan WA dari Korban

Regional
Pria di Maluku Tengah yang Perkosa Putri Kandung Ditetapkan jadi Tersangka

Pria di Maluku Tengah yang Perkosa Putri Kandung Ditetapkan jadi Tersangka

Regional
UIN STS Jambi Beri Pernyataan soal Mahasiswa yang Terlibat Pembunuhan

UIN STS Jambi Beri Pernyataan soal Mahasiswa yang Terlibat Pembunuhan

Regional
Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Sekda Kabupaten Semarang: Liburnya Sudah Cukup

Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Sekda Kabupaten Semarang: Liburnya Sudah Cukup

Regional
Politisi PAN Siap Bertarung dalam Pilkada 2024 Menjadi Bupati Ende

Politisi PAN Siap Bertarung dalam Pilkada 2024 Menjadi Bupati Ende

Regional
217 Kecelakaan Terjadi di Jateng Selama Mudik Lebaran 2024

217 Kecelakaan Terjadi di Jateng Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Cekcok, Pria di Bangkalan Tega Bacok Paman Sendiri hingga Tewas

Cekcok, Pria di Bangkalan Tega Bacok Paman Sendiri hingga Tewas

Regional
Gubernur Bengkulu Pastikan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Diteruskan

Gubernur Bengkulu Pastikan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Diteruskan

Regional
Gelisah Ngatiyem, Pembuat Selongsong Ketupat Didominasi Orang Tua

Gelisah Ngatiyem, Pembuat Selongsong Ketupat Didominasi Orang Tua

Regional
Cabuli Mantan Murid hingga Hamil, Oknum Guru SMP di Pontianak Ditangkap

Cabuli Mantan Murid hingga Hamil, Oknum Guru SMP di Pontianak Ditangkap

Regional
Polisi Periksa Kelaikan Bus ALS yang Terbalik di Malalak, Agam

Polisi Periksa Kelaikan Bus ALS yang Terbalik di Malalak, Agam

Regional
Suami di Magelang Aniaya Istri Pakai Kapak, Awalnya Cemburu Lihat Chat di Ponsel Korban

Suami di Magelang Aniaya Istri Pakai Kapak, Awalnya Cemburu Lihat Chat di Ponsel Korban

Regional
Tiga Kepala OPD di Solo Terima Parsel Lebaran, Kepala Inspektorat: Disalurkan ke Panti Asuhan

Tiga Kepala OPD di Solo Terima Parsel Lebaran, Kepala Inspektorat: Disalurkan ke Panti Asuhan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com