SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Perumahan Wahyu Utomo, Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang berjibaku evakuasi mobil di Sungai Sihingas akibat banjir, Minggu (6/11) malam.
Terlihat beberapa petugas dari polisi dan Pemerintah Kota Semarang membantu warga untuk evakuasi mobil yang terseret banjir bandang itu.
Kepala Unit Pelayanan Terpadu Dinas Pekerjaan Umum Semarang Barat (DPU) Kota Semarang, Mudasir mengatakan, sampai saat ini pihaknya sedang melakukan pembersihan.
"Iya ada mobil yang terseret tapi jumlahnya berapa belum tahu," jelasnya saat ditemui di Perumahan Wahyu Utomo Semarang, Senin (7/11/2022).
Saat ini, pihaknya sudah menerjunkan sekitar 85 petugas untuk membantu warga membersihkan lumpur yang masuk ke rumah-rumah warga.
"Ada 85 petugas kita terjunkan hanya di perumahan ini," ujarnya.
Dia menjelaskan, petugas sempat kesulitan saat membersihkan lumpur akibat banjir tadi malam karena kondisi jalan perumahan yang cukup sempit.
"Hal itu membuat alat berat tak bisa masuk," ucapnya.
Uning, warga RT 2 RW 6 Perumahan Wahyu Utomo menambahkan, ketinggian air sekitar satu meter. Banjir mulai masuk ker rumahnya pukul 18.20 WIB.
Baca juga: Ngaliyan Semarang Direndam Banjir 1 Meter, Warga Dievakuasi
"Ini sebenarnya sudah kita tinggikan tapi tetap masuk ke rumah airnya," jelasnya.
Ketika terjadi banjir, kondisi Perumahan Wahyu Utomo sedang mati lampu. Dia tak mengaku tak melihat jika ada tanggul yang jebol.
"Jadi kejadiannya cepet banget air langsung masuk ke rumah," paparnya.
Karena kejadian tersebut, dua sepeda motor miliknya sudah tak bisa digunakan. Selain itu, barang-barang elektronik seperti kulkas juga tak bisa digunakan lagi.
"Karena terendam air semua," ujarnya.
Baca juga: Sempat Hilang Terbawa Arus, Uang Rp 12 Juta Milik Korban Banjir Banyuwangi Akhirnya Kembali
Hal yang sama dikatakan, Yulianto warga RT 3 RW 9 Perumahan Wahyu Utomo. Orang tuanya yang berusia 80 tahun selamat saat kejadian banjir itu.
"Saat ini ibu saya salat terdengar suara gemuruh. Setelah salam langsung naik ke lantai atas," ungkapnya.
Dia bersyukur ibunya masih selamat meski banyak barang-barang di rumahnya tidak bisa digunakan. "Tingginya satu meter di sini sampai masuk rumah," katanya.
Surat-surat penting milik Yulianto juga terselamatkan karena lemari untuk menyimpan bisa mengapung. "Namun barang-barang elektronik rusak semua," keluhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.