Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Fakta Sindikat Pembuat Uang Palsu yang Didanai ASN | Ismail Bolong Sebut Setorkan Uang Tambang Ilegal ke Petinggi Polri

Kompas.com - 07/11/2022, 06:06 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sindikat produsen uang palsu yang beroperasi lintas provinsi berhasil dibongkar oleh polisi.

Berdasarkan keterangan polisi, sindikat tersebut mencetak uang palsu sebanyak Rp 2 miliar dalam sehari.

Saat penangkapan pelaku, terungkap fakta bahwa ada sosok aparatur sipil negara (ASN) yang turut mendanai sindikat itu.

Berita lainnya, viral di media sosial, seorang bernama Ismail Bolong, yang mengaku sebagai pengepul batu bara ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim).

Dalam video itu, Ismail mengaku menyetor uang ke seorang perwira tinggi Polri sebesar Rp 6 miliar.

Sebagai pengepul batu bara ilegal, Ismail Bolong mengaku mendapat keuntungan sekitar Rp 5 miliar sampai Rp 10 miliar setiap bulannya.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Minggu (6/11/2022).

1. Fakta sindikat produsen uang palsu, cetak Rp 2 M sehari

Polisi membongkar sindikat produsen uang palsu di Kediri, Jawa Timur. Sindikat tersebut diketahui beroperasi lintas provinsi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kediri AKP Rizkika Putra Atmada mengatakan, para pelaku mencetak uang palsu sebanyak Rp 2 miliar dalam sehari. Uang itu dicetak dalam bentuk pecahan Rp 100.000 sebanyak 20.000 lembar.

Ada sebelas orang yang diringkus polisi dalam kasus ini. Terungkap fakta pula seorang berinisial SD (48), yang bekerja sebagai guru di Grobogan, Jawa Tengah, diduga mendanai sindikat tersebut sebesar Rp 3,3 miliar.

"Itu total uang akumulatif pendanaan," ujarnya, Jumat (4/11/2022).

Baca selengkapnya: Membongkar Fakta Sindikat Produsen Uang Palsu Lintas Provinsi, Cetak Rp 2 M Sehari, Oknum ASN Terlibat

2. Respons polisi soal video Ismail Bolong

Ilustrasi video viralShutterstock Ilustrasi video viral

Beredar video pria bernama Ismail Bolong, yang mengaku sebagai pengepul batu bara ilegal di Kaltim. Dalam videonya, Ismail menyebutkan bahwa dirinya menyetor uang ke seorang perwira tinggi Polri sebesar Rp 6 miliar.

Ismail mengeklaim bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan seorang perwira petinggi Polri dan sudah memberikan uang sebanyak tiga kali pada September hingga November 2021. Nilai setoran di tiap bulan tersebut sebesar Rp 2 miliar.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo menuturkan, dirinya baru mengetahui video itu melalui media sosial.

Video tersebut, terangnya, sedang didalami oleh polisi, termasuk soal setoran uang miliaran rupiah ke seorang perwira petinggi Polri.

“Saya tahunya dari media sosial. Terkait video itu masih kami dalami semuanya,” ucapnya, Sabtu (5/11/2022).

Baca selengkapnya: Menyoal Video Setoran Uang Tambang Ilegal Rp 6 Miliar ke Petinggi Polri

Halaman:


Terkini Lainnya

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com