Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Mancing Ikan, Warga Serang Banten Tewas Tersambar Petir

Kompas.com - 06/11/2022, 06:47 WIB
Rasyid Ridho,
Krisiandi

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Sarman (32), meninggal dunia setelah tersambar petir di Kampung Kasuban, Desa Tonjong Kec Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten. Sabtu (5/11/2022) sore.

Warga Kampung Kiamar, Desa Wanakarta, Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang, Banten itu tersambar petir saat perjalanan pulang sehabis memancing ikan bersama ketiga rekannya.

Kapolsek Kramatwatu Kompol Salahudin mengatakan, korban bersama tiga temannya yakni Sarwian, Ali Misro, dan Hamdani memancing ikan tak jauh dari lokasi sekitar pukul 15.00 WIB.

Baca juga: Singkirkan Kabel di Pinggir Sungai, Pelajar 13 Tahun di Kulon Progo Tewas Tersetrum

Melihat dan merasakan akan turun hujan, korban bersama ketiga rekannya memutuskan untuk menghentikan memancing dan pulang ke rumah.

Namun, kata Salahudin, dalam perjalanan pulang petir menyambar korban hingga terjatuh.

"Saat berjalan mau pulang, dengan posisi korban di depan, di belakangnya berurutan saksi Sarwian, Ali Misro, dan Hamdani. Kemudian pada saat jalan korban tersambar petir," kata Salahudin melalui keterangannya. Sabtu.

Menurut keterangan saksi, saat tersambar petir korban awalnya sempat berdiri dan tidak lama terjatuh tertelungkup dengan muka mencium tanah, dan seketika meninggal dunia.

Mengetahui korban tak sadarkan diri, lanjut Salahudin, ketiga rekannya kemudian menggotong untuk membawanya ke pinggir jalan untuk dievakuasi.

"Korban dibawa ke pos ronda pinggir jalan, lalu dibantu warga sekitar dinaikkan ke mobil ambulans milik Desa untuk diantarkan ke rumah duka," ujar Salahudin.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas di Pantai Ketapang Satu Kupang, Perempuan Ini Sempat Menendang Pamannya

Saat polisi mendatangi rumah korban, pihak keluarga memohon agar jenazah korban tidak dilakukan otopsi.

Pihak keluarga sudah mengikhlaskannya dan musibah yang terjadi merupakan kehendak tuhan.

"Ayah kandung korban membuat surat permohonan agar tidak otopsi, karena menyadari bahwa kejadian tersebut takdir dari yang maha kuasa," tandas Salahudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com