Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Inspiratif Mbah Sadiman, Peraih Kalpataru Asal Wonogiri (1): Tanam Ribuan "Pohon Rumah Makhluk Halus" demi Hijaukan Lereng Gunung Lawu

Kompas.com - 04/11/2022, 12:02 WIB
Muhlis Al Alawi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Enam tahun silam menjadi hari yang mengejutkan bagi Mbah Sadiman (69), warga Dusun Dali, Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Kakek yang tinggal di bawah lereng Gunung Lawu bagian selatan itu mendapatkan trofi Kalpataru, yakni penghargaan utama dalam bidang lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup yang saat itu diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Mbah Sadiman didapuk sebagai sosok yang inspiratif dan pahlawan penghijauan lantaran keberaniannya seorang diri menghijaukan lereng Gunung Lawu bagian selatan.

Baca juga: Cerita Inspiratif Mbah Sadiman Peraih Kalpataru asal Wonogiri (2) Hijaukan Lereng Lawu dari Hasil Panen

Perjuangan Mbah Sadiman menghijaukan lereng Gunung Lawu seorang diri yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Magetan, Jawa Timur bukan setahun atau dua tahun saja.

Selama dua dekade lebih, kakek yang memiliki dua cucu ini berjuang keras menanam pohon dari satu titik ke titik lain, hingga akhirnya mencapai ribuan titik di lereng Gunung Lawu bagian selatan. Getolnya Mbah Sadiman menanam pohon di lereng Gunung Lawu bagian selatan bukan tanpa sebab.

Kakek itu mengelus dada ketika melihat warga yang tinggal di bawah lereng Gunung Lawu bagian selatan kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk mendapatkan air bersih kala itu warga harus rela mengantre di beberapa titik sumber air.

Sulitnya warga mengakses air bersih saat itu rupanya ada sebab musababnya. Setengah abad silam, kebakaran hebat melanda hutan yang berada di lereng Gunung Lawu bagian selatan itu.

Kondisi itu mengakibatkan lereng hutan di gunung menjadi gundul. Pohon yang ada habis dilalap si jago merah. Tak berhenti disitu, setelah hutan habis terbakar, saat musim hujan banjir air bercampur lumpur meluluhlantakkan aneka pepohonan di hutan.

Usai tragedi kebakaran hutan dan banjir bandang, warga yang tinggal dibawah lereng Gunung Lawu bagian selatan mengalami petaka. Masyarakat banyak yang mengalami kelaparan hingga berujung kematian.

Baca juga: Perjuangan Bhabinkamtibmas Aiptu Nastain Membujuk ODGJ Berbahaya agar Berobat ke RSJ Magelang

“Tahun 1964 dilereng gunung terjadi kebakaran. Banyak kayu yang hilang dan hutan menjadi gundul. Setelah itu terjadi banjir besar disertai lumpur. Usai kebakaran dan banjir melanda, warga yang tinggal dilereng gunung susah mendapatkan air bersih,” ujar Sadiman kepada Kompas.com, Sabtu (23/10/2022).

Tak hanya kesusahan mendapatkan air bersih, petani yang memiliki lahan di lereng pun banyak yang gagal panen. Rata-rata petani hanya mampu memanen satu kali dalam satu tahun.

Kondisi itu menjadikan banyak terjadi kelaparan hingga mendatangkan berbagai penyakit akibat kurang gizi. “Masyarakat banyak yang kelaparan, anak-anak kecil menangis lantaran belum makan. Penyakit aneh seperti cacar air hingga telinganya keluar nanah pun merajalela,” tutur Sadiman.

Banyaknya warga yang kekurangan gizi dan terserang penyakit menjadikan kasus kematian saat itu melonjak tinggi.

Hampir tiap hari bunyi kentongan tanda kematian tak pernah berhenti. Warga pun sampai kewalahan memakamkan jenazah korban kelaparan saat itu.“Saat itu orang belum selesai buat lubang untuk jenazah sudah mendengar kabar ada yang mati lagi,” kata Sadiman.

Sadiman bersyukur dirinya yang saat itu masih kecil bersama keluarganya selamat dari wabah kelaparan yang mematikan. Saat remaja, Sadiman pun berkelana ke berbagai daerah untuk mendapatkan pekerjaan.

Baca juga: Menguak Riwayat Perjuangan M.H Thamrin dari Balik Tembok Museum

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com