PURBALINGGA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mengimpor kedelai sebanyak 350.000 ton untuk mengendalikan harga kedelai.
Pasalnya, harga kedelai di pasaran saat ini melambung tinggi hingga lebih dari Rp 13.000 per kilogram.
Baca juga: Harga Kedelai Tinggi, Mendag Zulhas Tugaskan Bulog Impor 350.000 Ton
Menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, kenaikan harga kedelai akibat melemahnya rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
"Memang kedelai karena impor, rupiahnya juga agak melemah sedikit, sehingga harganya naik," kata Zulkifli saat kunjungan ke Pasar Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (4/11/2022).
Untuk itu, kata Zulkifli, pemerintah melalui Bulog akan mengimpor kedelai dari Amerika dan Kanada.
"Perintah Presiden, Bulog akan impor kedelai 350.000 ton," ujar Zulkifli.
Baca juga: Perajin Tempe dan Tahu Keluhkan Harga Kedelai, Ini Kata Mentan
Dengan impor tersebut, harga kedelai diperkirakan dapat turun hingga Rp 10.000 per kilogram.
"Harganya kira-kira Rp 11.000 per kilogram sampai sini, akan dijual Rp 10.000 per kilogram. Perjalanan kira-kira 40-50 hari, jadi akhir Desember saya kira kedelai cukup," jelas Zulkifli.
Dalam kunjungan tersebut, Zulkifli juga meresmikan program digitalisasi pasar. Transaksi jual beli di Pasar Bukateja kini dapat dilakukan secara non-tunai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.