Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggal Ilegal Selama 12 Tahun di NTT, WN Bangladesh Dideportasi

Kompas.com - 03/11/2022, 22:15 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Seorang pria asal Bangladesh berinisial RA (28), dideportasi dari Nusa Tenggara Timur (NTT), ke negara asalnya, Kamis (3/11/2022).

Dia dideportasi oleh petugas Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang, karena tinggal selama 12 tahun di NTT, tanpa memiliki dokumen resmi alias ilegal.

Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Rudenim Kupang Melsy IY Fanggi, mengatakan, 12 tahun itu digabung dengan dua tahun RA menjalani masa tahanan.

"Yang bersangkutan ini 10 tahun tinggal di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT dan 2 tahun ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kupang," ujar Melsy, kepada Kompas.com, Kamis petang.

Baca juga: Imigrasi Tangkap 6 WN Bangladesh Atas Dugaan Langgar Aturan Tinggal

Setelah menjalani masa tahanan lanjut Melsy, RA lalu dideportasi melalui jalur udara dengan maskapai penerbangan Batik Air, dari Bandar Udara Internasional El Tari Kupang menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, pagi tadi sekitar pukul 06.45 Wita.

Selanjutnya menggunakan pesawat internasional menuju Hazrat Shahjalal Internasional Airport, Dhaka.

Melsy menuturkan, RA selama ini tinggal di daerah Bu'at, Kabupaten TTS, karena menikah dengan seorang wanita setempat dan memiliki anak.

Selama tinggal tanpa dokumen kependudukan yang sah, RA tidak pernah teridentifikasi.

RA baru diketahui tinggal ilegal selama 10 tahun di TTS, saat hendak membuat paspor di Kantor Imigrasi Kupang, pada tahun 2020 lalu.

Baca juga: Langgar Ketentuan Izin Tinggal, 6 WN Bangladesh Bakal Dideportasi

Petugas Imigrasi lalu menahan dan menjeratnya dengan Pasal 75 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

"Dia ditahan selama dua tahun di Lapas Kupang," kata Melsy.

Setelah keluar, RA lalu dideportasi. Proses deportasi kata dia, berjalan aman dan lancar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Padang Hari Ini, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Padang Hari Ini, 30 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Aceh, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Aceh, 30 Maret 2024

Regional
Libur Lebaran, Sandiaga Uno Minta Masyarakat Tak Gunakan Motor

Libur Lebaran, Sandiaga Uno Minta Masyarakat Tak Gunakan Motor

Regional
Jelang Lebaran, Penumpang Pesawat di Bandara SSK II Pekanbaru Mulai Melonjak

Jelang Lebaran, Penumpang Pesawat di Bandara SSK II Pekanbaru Mulai Melonjak

Regional
Bupati Siak Ajak Masyarakat Tingkatkan Takwa lewat Perbanyak Zakat, Infak, dan Sedekah

Bupati Siak Ajak Masyarakat Tingkatkan Takwa lewat Perbanyak Zakat, Infak, dan Sedekah

Regional
Piknik ke Pantai Glagah, Seorang Anak Tewas Tenggelam

Piknik ke Pantai Glagah, Seorang Anak Tewas Tenggelam

Regional
Pengusaha Atambua Buat Surat Terbuka untuk Jokowi Mengaku Diperas Kapolres Belu

Pengusaha Atambua Buat Surat Terbuka untuk Jokowi Mengaku Diperas Kapolres Belu

Regional
Langgar Aturan Jam Buka, Satpol PP Kota Semarang Segel 4 Tempat Hiburan Malam

Langgar Aturan Jam Buka, Satpol PP Kota Semarang Segel 4 Tempat Hiburan Malam

Regional
Rute dan Tarif Bus Pahala Kencana Executive Jakarta-Banyuwangi

Rute dan Tarif Bus Pahala Kencana Executive Jakarta-Banyuwangi

Regional
Video Viral Ketua DPRD Solok Acungkan Pisau Saat Pimpin Sidang

Video Viral Ketua DPRD Solok Acungkan Pisau Saat Pimpin Sidang

Regional
Rute dan Tarif Bus Best Premium VIP serta Patas Jakarta-Cilacap

Rute dan Tarif Bus Best Premium VIP serta Patas Jakarta-Cilacap

Regional
Kesal Mantan Pacarnya Diajak Jalan, Residivis di Palembang Tikam Teman Sendiri

Kesal Mantan Pacarnya Diajak Jalan, Residivis di Palembang Tikam Teman Sendiri

Regional
100 KK Terisolasi di Luwu akibat Longsor

100 KK Terisolasi di Luwu akibat Longsor

Regional
Kantor Perhubungan Kodam IV Diponegoro Semarang Terbakar, Kapendam: Tidak Ada Korban Jiwa

Kantor Perhubungan Kodam IV Diponegoro Semarang Terbakar, Kapendam: Tidak Ada Korban Jiwa

Regional
Mayat dengan Kaki dan Tangan Terikat Ditemukan Mengapung di OKU Timur

Mayat dengan Kaki dan Tangan Terikat Ditemukan Mengapung di OKU Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com