Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Ketahanan Pangan Warga Citorek Lebak, Punya Stok Padi hingga 30 Tahun

Kompas.com - 02/11/2022, 17:07 WIB
Acep Nazmudin,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Warga Kasepuhan Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, punya stok padi melimpah hingga puluhan tahun.

Sebagian besar warga di Kasepuhan Citorek bermata pencaharian petani, terutama padi. Namun padi yang mereka hasilkan tidak dijual, melainkan hanya untuk konsumsi pribadi. 

“Inilah yang menyebabkan padi di Citorek melimpah, kami menyimpannya di lumbung padi yang disebut Leuit, 90 persen keluarga di Citorek pasti punya Leuit minimal satu,” kata Mantri Desa Citorek Tengah, Sukmadi Jaya Rukmana kepada Kompas.com melalui telepon, Rabu (2/11/2022).

Setiap padi yang dipanen pasti akan disimpan ke Leuit dalam bentuk gabah yang masih diikat. Warga Citorek menyebutnya Pocongan.

Sementara untuk konsumsi akan diambil dari hasil panen sebelumnya berdasarkan yang paling lama disimpan di Leuit.

Padi yang disimpan di Leuit, sambung Sukmadi, jumlahnya mulai dari 200 pocongan hingga paling banyak 2.000 pocongan padi, tergantung besar kecil ukuran Leuit.

Warga Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tengah panen padi, Rabu (2/11/2022).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Warga Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tengah panen padi, Rabu (2/11/2022).

Padi yang disimpan di leuit bisa lebih lama tergantung banyaknya jumlah yang disimpan,

Semakin lama padi yang disimpan menentukan jumlah stok pangan yang dimiliki oleh sebuah keluarga.

“Kalau dihitung rata-rata seluruh warga yang punya leuit 20-30 tahun ketahanan pangan yang kami punya,” kata Sukmadi.

Total jumlah penduduk di Kasepuhan Citorek sendiri antara 15.000-20.000 jiwa.

Uniknya, padi yang dipanen petani di Citorek tidak boleh diperjualbelikan. Sukamdi menyebut, ada cerita panjang yang menyebabkan warga tidak boleh menjual padi atau beras.

“Dulu warga Citorek pernah dalam masa kesusahan pangan, jadi agar hal tersebut tidak boleh terjadi lagi, para orangtua melarang menjual beras, lebih baik di simpan, intinya untuk ketahanan pangan,” kata dia.

Warga Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tengah panen padi, Rabu (2/11/2022).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Warga Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tengah panen padi, Rabu (2/11/2022).

Selain itu, warga Citorek yang masih kental dengan adat dan tradisi leluhur juga sangat menghargai padi.

Ada proses panjang yang dibumbui tradisi dari menanam padi, menghasilkan gabah, hingga menjadi beras dan bisa dikonsumsi warga.

“Setiap tahun warga Citorek menggelar tradisi Seren Tahun yang merupakan bentuk syukur setelah panen padi,” kata Sukmadi.

Untuk tahun ini, Seren Taun akan digelar November awal hingga pertengahan November 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com