LEBAK, KOMPAS.com - Warga Kasepuhan Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, punya stok padi melimpah hingga puluhan tahun.
Sebagian besar warga di Kasepuhan Citorek bermata pencaharian petani, terutama padi. Namun padi yang mereka hasilkan tidak dijual, melainkan hanya untuk konsumsi pribadi.
“Inilah yang menyebabkan padi di Citorek melimpah, kami menyimpannya di lumbung padi yang disebut Leuit, 90 persen keluarga di Citorek pasti punya Leuit minimal satu,” kata Mantri Desa Citorek Tengah, Sukmadi Jaya Rukmana kepada Kompas.com melalui telepon, Rabu (2/11/2022).
Setiap padi yang dipanen pasti akan disimpan ke Leuit dalam bentuk gabah yang masih diikat. Warga Citorek menyebutnya Pocongan.
Sementara untuk konsumsi akan diambil dari hasil panen sebelumnya berdasarkan yang paling lama disimpan di Leuit.
Padi yang disimpan di Leuit, sambung Sukmadi, jumlahnya mulai dari 200 pocongan hingga paling banyak 2.000 pocongan padi, tergantung besar kecil ukuran Leuit.
Padi yang disimpan di leuit bisa lebih lama tergantung banyaknya jumlah yang disimpan,
Semakin lama padi yang disimpan menentukan jumlah stok pangan yang dimiliki oleh sebuah keluarga.
“Kalau dihitung rata-rata seluruh warga yang punya leuit 20-30 tahun ketahanan pangan yang kami punya,” kata Sukmadi.
Total jumlah penduduk di Kasepuhan Citorek sendiri antara 15.000-20.000 jiwa.
Uniknya, padi yang dipanen petani di Citorek tidak boleh diperjualbelikan. Sukamdi menyebut, ada cerita panjang yang menyebabkan warga tidak boleh menjual padi atau beras.
“Dulu warga Citorek pernah dalam masa kesusahan pangan, jadi agar hal tersebut tidak boleh terjadi lagi, para orangtua melarang menjual beras, lebih baik di simpan, intinya untuk ketahanan pangan,” kata dia.
Selain itu, warga Citorek yang masih kental dengan adat dan tradisi leluhur juga sangat menghargai padi.
Ada proses panjang yang dibumbui tradisi dari menanam padi, menghasilkan gabah, hingga menjadi beras dan bisa dikonsumsi warga.
“Setiap tahun warga Citorek menggelar tradisi Seren Tahun yang merupakan bentuk syukur setelah panen padi,” kata Sukmadi.
Untuk tahun ini, Seren Taun akan digelar November awal hingga pertengahan November 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.