PALEMBANG, KOMPAS.com - Dua orang inisial SU (39) dan AM (29) yang membawa sebanyak dua kilogram sabu asal Malaysia ditangkap.
Penangkapan keduanya sempat berlangsung tegang karena meraka mencoba melarikan diri hingga akhirnya menabrak motor polisi di Pasar Sungki, Kecamatan Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan sekitar pukul 05.00 WIB.
Akibat kejadian tersebut, salah satu pelaku inisial SU akhirnya dilumpuhkan petugas dengan tembakan di kaki sampai akhirnya tertangkap.
Baca juga: Rumah Hakim PN Rangkasbitung Danu Arman Punya Ruang Khusus untuk Pesta Sabu
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, penangkapan itu bermula saat mereka melakukan penyelidikan setelah mendapatkan informasi adanya penyelundupan sabu dalam jumlah besar ke wilayah Palembang.
Penyelidikan itupun dilakukan sampai akhirnya kedua tersangka tertangkap ketika sedang melakukan transaksi.
Hasil pemeriksaan, kedua tersangka mendapatkan sabu tersebut dari Malaysia untuk diedarkan di Palembang.
“Kedua tersangka merupakan jaringan internasional, sekarang masih akan terus kami kembangkan untuk mengungkap jaringan di atasnya," kata Ngajib saat melakukan gelar perkara.
Dari pengakuan tersangka, mereka ternyata telah lima kali membawa sabu ke Palembang dalam jumlah besar.
Saat ini, petugas masih terus mendalami peran dari kedua tersangka termasuk bandar dan jaringan kelompok tersebut di Palembang.
“Saat ini, barang bukti sabu dan sepeda motor serta handphone milik tersangka sudah kami sita untuk dilakukan pengembangan,” ujarnya.
Baca juga: Asyik Isap Sabu di Kamar Hotel, Kurir Narkoba di Solo Ditangkap Polisi
Atas perbuatannya, kedua tersangka itu dikenakan pasal 114 ayat 2 dan 112 ayat 2 Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkoba dengan ancaman penjara di atas 5 tahun.
Sementara itu, tersangka SU mengaku bahwa ia dijanjikan upah Rp 60 juta untuk menjual sabu tersebut kepada seseorang.
Menurutnya, narkoba tersebut diselundupkan ke Palembang melalui jalur darat dari Malaysia.
“Barangnya saya ambil di Jambi, lalu dibawa ke Palembang untuk diantar ke Pembeli. Saya kurang tahu siapa pembelinya, karena hanya disuruh antar barang saja,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.