KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, disebut memiliki persamaan dengan mantan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Anies Baswedan.
Keduanya dinilai sebagai sosok yang dikagumi masyarakat dan mempunyai banyak pendukung.
Pernyataan itu disampaikan oleh Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro (Undip), Teguh Yuwono.
Oleh sebab itu, Teguh mengatakan, teguran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kepada Ganjar tak akan berpengaruh terhadap loyalitas para pendukung yang menginginkan Gubernur Jateng tersebut maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Masyarakat kan tidak terafiliasi secara langsung dengan partai politik, sehingga mereka lebih bersikap netral dan tidak politis. Mereka hanya menginginkan figur-figur ini jadi presiden,” kata Teguh kepada Kompas.com, Selasa (1/11/2022).
“Itu sama juga kasusnya dengan Anies (Baswedan). Bedanya, Anies Baswedan tidak punya partai politik sehingga dia lebih leluasa melamar ke partai-partai tertentu, tapi Ganjar berbeda karena ada ikatan yang kuat dengan PDIP,” imbuhnya.
Popularitas Ganjar, menurut Teguh, terbukti cukup tinggi. Berdasarkan hasil survei berbagai lembaga, elektabilitas Ganjar sebagai capres mencapai sekitar 20 persen.
“Saya kira persoalannya bukan pada Ganjar ambisius atau tidak. Saya kira masyarakat tidak tiba-tiba mengangkat Ganjar sebagai figur (calon) presiden,” jelasnya.
Menanggapi teguran PDIP kepada Ganjar karena dianggap bermanuver politik, Teguh berpendapat, PDIP seharusnya bersyukur memiliki kader-kader yang potensial.
Baca juga: Pengamat Politik Sebut Kondisi Ganjar dan Anies Mirip, tapi...
Dia menjelaskan, partai seharusnya memoles kader-kader potensial dan memiliki "daya jual" tinggi itu untuk meraup keuntungan.
“Saya kira PDIP mestinya bersyukur (memiliki) banyak kader yang cukup bagus. Ada Jokowi, Ganjar, Hendi, Gibran, misalnya. Tokoh-tokoh yang memang bagus di PDIP,” pungkasnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Titis Anis Fauziyah | Editor: Dita Angga Rusiana, Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.