Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pembunuhan Petani di Musi Rawas Sumsel Terungkap, Gara-gara Korban Tuduh Pelaku Bocorkan Perseligkuhannya

Kompas.com - 31/10/2022, 19:46 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MUSI RAWAS, KOMPAS.com - Motif pembunuhan yang menewaskan Riko (29), seorang pemuda di Desa Sri Mulyo, Kecamatan Suku Tengah Lakitan (STL) Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan akhirnya terungkap setelah pelaku bernama Heris (29) menyerahkan diri.

Dari hasil pemeriksaan, Heris membunuh Riko karena korban meminta uang Rp 5 juta sebagai ganti rugi akibat dikenakan sanksi denda oleh pihak desa karena ketahuan berselingkuh dengan istri orang.

Kapolres Mura, AKBP Achmad Gusti Hartono mengatakan, kejadian bermula saat Riko menuduh Haris sebagai orang yang membocorkan informasi terhadap korban yang sudah berselingkuh.

Baca juga: Penyelidikan Kasus Pembunuhan Iwan Boedi, Polisi Periksa Saksi yang Berprofesi sebagai Dukun

Akibat kejadian itu, korban Riko pun dipanggil pihak desa dan sidang serta harus membayar denda.

“Korban ini meminta pelaku untuk mengganti uang denda Rp 5 juta yang sudah dibayarkan ke pihak desa. Tapi pelaku tidak mau,” kata Achmad, Senin (31/10/2022).

Selama tiga hari berturut-turut, korban Riko selalu mencari Heris untuk memaksanya mengganti rugi denda tersebut. Sampai akhirnya, pada Jumat (28/10/2022) korban mendatangi kediaman pelaku untuk meminta uang itu.

Heris pun mencoba mengusir korban untuk tidak mengganggunya lagi. Namun, permintaan itu ditolak hingga membuat pelaku menjadi emosi.

Pelaku kemudian mengambil senjata tajam dan menganiaya Riko sampai tewas. Setelah itu, Heris menyerahkan diri ke perangkat desa setempat.

“Korban mengalami tiga luka akibat senjata tajam dan tewas di tempat,” jelas Kapolres.

Atas perbuatannya, Heris pun dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman penjara selama 15 tahun.

“Kami imbau masyarakat untuk tidak main hakim sendiri saat menghadapi persoalan, lebih baik laporan ke perangkat desa atau polisi. Apalagi masalah utang piutang, lebih baik diselesaikan secara kekeluargaan,” imbuhnya.

Baca juga: Tak Tahan Selalu Dipalak, Petani di Musi Rawas Aniaya Tetangga hingga Tewas

Diberitakan sebelumnya, kesal lantaran selalu dipalak oleh Riko (29), Heris (29) seorang petani di Desa Sri Mulyo, Suku Tengah Lakitan (STL) Ulu Terawas, Musi Rawas, Sumatera Selatan menjadi naik pitam.

Akibatnya, Riko yang sering memalak Heris pun tewas usai dianiaya dengan menggunakan senjata tajam hingga membuat masyarakat setempat heboh.

Kasat Reskrim Polres Musi Rawas AKP Dedi Rahmat mengatakan, kejadian itu berlangsung Jumat (28/10/2022) siang. Semula, warga setempat dibuat ketakutan mendapati tubuh Riko yang terkapar dalam kondisi banyak mengalami luka tusuk di pinggir jalan.

Saat dilihat, Riko ternyata sudah dalam keadaan tewas hingga jenazahnya dievakuasi oleh petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Regional
Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Regional
Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com