Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Tanker Kandas di Jalur Pipa Gas Singapura, TNI AL Kerahkan KAL Marapas Antisipasi Kebocoran Minyak

Kompas.com - 31/10/2022, 17:42 WIB
Hadi Maulana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – TNI Angkatan Laut mengerahkan kapal angkatan laut (KAL) Marapas I-4-65 untuk mengantisipasi kebocoran muatan minyak mentah (crude oil) dari kapal tanker MT Young Yong, yang saat ini kandas di perairan Pulau Nipa, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal IV Tanjungpinang, Mayor Mar Hadi Siswanto.

Hadi mengatakan, antisipasi itu diperlukan agar muatan minyak dari muatan kapal berbendera Djibouti ini, tidak mencemari baik perairan Indonesia dan Singapura.

Sebab, lokasi kandasnya kapal tanker tersebut merupakan jalur pipa gas Singapura yang sangat dekat dengan Selat Singapura dan merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.

Baca juga: Kapal Tanker Kandas di Jalur Pipa Gas Singapura, Angkut Ratusan Ribu Ton Minyak

"Perintah menurunkan unit kapal ini, demi mengantisipasi adanya kebocoran crude oil pada tanki cargo agar tidak mengganggu lalu lintas TSS Singapura-Indonesia,” kata Mayor Mar Hadi Siswanto melalui keterangan tertulis yang diterima kompas.com, Senin (31/10/2022).

Walau demikian, pihaknya menyampaikan bahwa keberadaan unit kapal TNI AL ini, diperuntukkan membantu proses evakuasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan.

Proses evakuasi ini, juga turut dibantu Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Kementerian Perhubungan, mengerahkan dua kapal patroli untuk mengevakuasinya.

"PT Samoedra Salvage Enginers, selaku pihak perusahaan juga turut menerjunkan tim penyelam, untuk evakuasi," papar Hadi.

Dalam prosesnya, pihak penyelam dari perusahaan dan instansi keamanan juga sempat terkendala arus laut yang cukup

“Proses evakuasi tanker tersebut masih terus dilakukan hingga hari ini. Meskipun kemarin penyelam sempat kesulitan karena terkendala arus laut yang deras,” sebut Hadi.

Sebelumnya, MT Young Yong bertolak dari Pelabuhan Tanjung Pelepas, Malaysia menuju Pulau Nipa, Kabupaten Karimun, Kepri, pada tanggal 18 Oktober 2022 lalu.

Kapal tersebut mengangkut 284.429 ton minyak dan dilaporkan tidak ada korban jiwa dan pencemaran.

“Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa dan pencemaran, Kami berusaha melakukan evakuasi secepatnya. Evakuasi juga dilakukan dengan ekstra hati-hati agar tidak menimbulkan dampak yang lebih besar,” kata Direktur KPLP Capt. Mugen S Sartoto.

Baca juga: Kapal Tanker Terbakar Saat Sedang Menyuplai BBM ke SPBU di Maluku, Ini Penyebabnya

Mugen menjelaskan, MT Young Yong berukuran panjang 332 meter dan lebar 58 meter.

Kapal tersebut mengangkut 25 awak dan dioperasikan oleh East Wind Ship Management Ltd. Perusahaan yang bermarkas di Hong Kong itu memiliki kantor perwakilan di Singapura.

KPLP melalui Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II Tanjung Uban mengerahkan satu unit kapal KNP. Rantos P-210 dan KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun mengerahkan KNP. 366 ke lokasi.

Delapan petugas di kedua kapal patroli KPLP tersebut ditugaskan melakukan survei untuk mengecek kondisi dasar laut tempat MT Young Yong kandas dan melakukan pengawasan serta Pengamanan terhadap kandasnya MT.Young Yong di perairan Takong Kecil atau Pulau Nipah.

"Saat ini telah ditangani oleh instansi terkait yakni KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun, Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Pinang, Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban dan owner atau pemilik kapal melalui Agent Pelayaran untuk mengambil langkah-langkah upaya penyelamatan,” pungkas Mugen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com