SERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 69 anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) kembali ke Tanah Air untuk melanjutkan pendidikan di jenjang SMA dan SMK di Provinsi Banten.
Mereka mendapat beasiswa biaya pendidikan. Kebutuhan sehari-hari mereka pun ditanggung pemerintah.
Salah satu siswa penerima program afirmasi pendidikan menengah (ADEM), Shirlyn Pialago mengaku senang bisa kembali ke Tanah Air untuk melanjutkan pendidikan.
Apalagi, ia terpilih menjadi salah satu dari ratusan orang yang mendaftar untuk mendapatkan program tersebut dan ditempatkan di SMAN 6 Kota Serang.
Awalnya, Shirlyn ditawarkan oleh pihak sekolah di Malaysia untuk melanjutkan jenjang pendidikan SMA di Indonesia.
Setelah menerima tawaran itu, Shirlyn mengikuti rangkaian tes agar terpilih menjadi peserta program afirmasi pendidikan menengah repatriasi kelas X tahun ajaran 2022/2023.
“Bahagia karena tidak semua siswa bisa dapat kesempatan terpilih mengikuti program ini. Bersyukur juga karena ditempatkan di Kota Serang,” kata Shirlyn berbincang dengan Kompas.com di Serang, Jumat (29/10/2022).
Shirlyn menceritakan, ibunya berasal dari Sulawesi Selatan dan saat ini menjadi PMI di Tawau, Sabah, Malaysia. Sedangkan Ayahnya asal Philipina.
Meski begitu, Shirlyn yang lahir di Malaysia dan mengenyam pendidikan SD dan SMP di Malaysia tetap menyandang status warga negara Indonesia (WNI).
Walaupun berpisah dan jauh dari orangtua, Shirlyn tetap semangat belajar untuk membahagiakan orangtua dan menggapai cita-citanya.
"Orangtua ya pasti sedih melepaskan anak, terus jauh juga, engga ada keluarga juga disini (Banten). Meski sedih tapi mau gimana demi melanjutkan pendidikan," ujar dia.
Siswa lainnya, Anisa Wahyudin yang kini bersekolah di SMA Plus Permata Insani mengaku senang dan akan belajar dengan sungguh-sungguh untuk membuktikan bahwa anak PMI dapat sukses.
"Senang, sebenarnya campur aduk. Soalnya tiga tahun belajar di sana (Malaysia) itu kurang produktif, tapi Alhamdulillah bisa diterima disekolah bagus dan terbaik di sini," kata Anisa.