Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Jadi Penentu Kemenangan Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Kalau Iya, Alhamdulillah

Kompas.com - 28/10/2022, 18:49 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sosok Ridwan Kamil menjadi tokoh dengan salah satu elektabilitas tertinggi sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Bahkan, Gubernur Jawa Barat ini disebut sebagai salah satu penentu kemenangan di Pilpres 2024.

Ridwan Kamil pun menanggapi santai dirinya disebut sebagai salah satu penentu kemenangan tersebut.

Baca juga: Ganjar dan Ridwan Kamil Dapatkan Hati Pemilih Pemula, Litbang Kompas: Karena Medsos

"Yang menentukan Allah SWT. Kalau iya (penentu kemenangan) ya Alhamdulillah," kata Ridwan Kamil seusai mengisi acara sumpah pemuda "Energi Pemuda untuk Masa Depan Indonesia" di Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/10/2022).

Berdasarkan survei Litbang Kompas pada Rabu (26/10/2022), Emil, demikian sapaan akrabnya, paling banyak dipilih sebagai cawapres karena dinilai sebagai pribadi sederhana dan merakyat (34,8 persen).

Gubernur Jawa Barat itu juga dinilai berpengalaman dan berprestasi sebagai pemimpin (22 persen), tegas dan berwibawa (14,9 persen), jujur dan adil (11,3 persen), serta berpendidikan tinggi (5,7 persen).

Survei menyebutkan bahwa angka keterpilihan Emil mencapai 11,5 persen. Angka itu melonjak tajam hampir 5 persen dari survei sebelumnya.

Dalam survei periode Juni 2022, elektabilitas mantan Wali Kota Bandung tersebut sebesar 5,7 persen. Lalu, 5,6 persen pada survei periode Januari 2022.

Menurut survei terbaru, Emil berhasil mengungguli sejumlah tokoh yang digadang-gadang menjadi cawapres seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang elektabilitasnya sebesar 11,5 persen.

Baca juga: Wagub Uu Tak Berani Lawan Ridwan Kamil pada Pilgub Jabar: Kalau Kang Emil Capres Cawapres, Saya Berani Maju

Lalu, juga unggul dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas 6,6 persen.

Masih menyangkut survei elektabilitas cawapres, ada dua nama yang muncul yang sebenarnya digadang-gadang menjadi calon presiden (capres), yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Elektabilitas Anies sebagai cawapres berada di urutan ketiga dengan besaran 9,3 persen, sementara Ganjar di peringkat keempat dengan tingkat keterpilihan 7,3 persen.

Nama-nama lainnya yang masuk bursa cawapres yakni Menteri Sosial Tri Rismaharini (2,5 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (2,4 persen), lalu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (1,7 persen).

Baca juga: Survei Litbang “Kompas : Pemilih Pemula Lebih Pilih Ridwan Kamil ketimbang Anies Baswedan

Selanjutnya, ada Ketua DPR RI Puan Maharani (1,4 persen), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Muhaimin Iskandar (1,0 persen), dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menko Polhukan Mahfud MD (0,8 persen).

Adapun jajak pendapat Litbang Kompas ini digelar pada 24 September-7 Oktober 2022. Dengan metode wawancara langsung, survei melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi.

Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat. Metode tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error kurang lebih 2,8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com