Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Waspadai Munculnya Kelompok Radikalisme Jelang Pilpres 2024

Kompas.com - 28/10/2022, 17:35 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin meminta semua pihak mewaspadai kemunculan kelompok radikalisme jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Dikatakan Maruf, khusus untuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia (BNPT) dan Badan Intelijen Negara (BIN) diminta mewaspadai kelompok radikal yang dapat memanfatkan politik identitas. Sebab, situasi keamanan dapat terganggu dan tak kondusif.

"Menghadapi Pemilu, Pilpres jangan sampai kelompok radikal kemudian menggunakan mendorong politik identitas. Kita sudah sepakat tidak menggunakan politik identitas di dalam pemilu 2024," kata Ma'ruf usai menghadiri hari santri di Ponpes An Nawawi Tanara, Serang, Jumat (28/10/2022).

Baca juga: Kepercayaan Masyarakat ke Pemerintah Turun, Wapres Maruf Amin Minta Kasus-kasus Segera Dituntaskan

Untuk itu, mantan Ketua MUI itu juga meminta seluruh elemen bangsa terutama para elite partai politik agar tidak melontarkan statement atau pernyataan yang berbau permusuhan agar tidak memecah belah bangsa.

"Parpol jangan mengusung sifatnya politik identitas jangan menimbulkan isu yang bisa memicu konflik di bawah. Ini perlu kesadaran elit politik," ujar Maruf.

Santri Bantu Tangkal Radikalisme

Pada momen hari santri nasional, Ma'ruf  juga mengajak para santri di seluruh Indonesia ikut berperan aktif dalam menjaga stabilitas bermasyarakat.

Selain itu, kata Maruf, santri masa kini juga dapat membantu pemerintah dalam rangka memberikan pemahaman Islam moderat dan menangkal radikalisme.

Baca juga: Tanggapi Harga BBM Naik, Maruf Amin: BBM Seharusnya Tidak Diberi Subsidi

"BNPT pasti lebih intens menyasar berbagai pihak ada kelompok radikal, keamanan, dan intelijen. jangan sampai kelompok ini muncul. Saya pikir ini kerja kita bersama santri akan terus menggaungkan Islam moderat," jelas Maruf.

BNPT Libatkan Santri

Adanya permintaan tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya telah melibatkan santri dalam melawan paham-paham radikalisme dan intoleransi.

Bahkan, mantan Kapolda Banten itu mengaku telah bekerjasama dengan kalangan santri dalam rangka literasi digital untuk menyebarkan konten moderasi beragama di media sosial.

"Kenapa santri  harus dilibatkan? karena dengan pendidikan di Ponpes dengan program moderasi beragama ini sangat releven, santri dapat menyiapkan konten kreatif kita sampaikan di sosmed. Sosmed didominasi kaum milenial," kata Boy ditempat sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com