Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Peringatan Keras dari PDI-P, FX Rudy: Kader yang Merusak Citra Puan Maharani Juga Harus Diberi Sanksi

Kompas.com - 28/10/2022, 10:28 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, atau yang akrab disapa FX Rudy, menceritakan pengalamannya saat dipanggil Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P pada Senin (24/10/2022).

Rudy mengatakan, muncul banyak perdebatan selama pertemuan berlangsung, terutama terkait pernyataannya yang dianggap melangkahi wewenang Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Pernyataan yang dimaksud adalah dukungan Rudy kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Dia mengungkapkan, pada pertemuan tersebut hanya ada Ketua DPP PDI-P Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto.

Baca juga: FX Rudy: Enggak Ada Kata Saya Membenci Mbak Puan

"Perdebatan satu setengah jam, saya diminta keterangan dan klarifikasi. Saya meminta untuk dibaca sampai akhir (laporan) kalau saya tetap menunggu dan mendukung penuh rekomendasi dari Ketum, itu yang saya sampaikan," kata Rudy.

Menurut Rudy, ada beberapa kader PDI-P yang bertindak melebihi perbuatannya terkait pilpres mendatang.

Dia menilai, ada kader PDI-P yang merusak citra Ketua DPP PDI-P sekaligus putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani. Akan tetapi, Rudy tak menjelaskan lebih lanjut pernyataannya tersebut.

"Kalau memberi sanksi yang adil, yang merusak citra Mbak Puan itu ya harus diberi sanksi. Jangan salah menilai saya, Mbak Puan itu cucu Bung Karno dan Ketua DPP PDI Perjuangan, jadi tidak ada kata saya membenci beliau," ujar Rudy.

Meski begitu, Rudy mengaku, dalam pertemuan itu dia juga menyampaikan bahwa akan menerima sanksi yang partai jatuhkan kepadanya.

Baca juga: FX Rudy Bicara soal Dirinya Disanksi: Dipecat Pun Saya Tetap PDI Perjuangan

"Saya sampaikan juga, saya akan terima sanksi dengan penuh tanggung jawab. Dipecat pun saya tetap PDI Perjuangan," ucap Rudy.

"Sebenarnya tidak ada yang salah, namun saya diberi sanksi karena dianggap melampaui keputusan Ketum padahal belum ada rekomendasi (capres)," pungkasnya.

Dianggap dukung Ganjar Pranowo

Sebelumnya, Rudy menyampaikan dukungannya kepada Ganjar Pranowo untuk maju pada Pilpres 2024.

FX Rudy menyebut Gubernur Jateng tersebut "laku" untuk Pilpres 2024 dengan banyaknya dukungan mengalir kepadanya, termasuk dari partai lain.

"Artinya, kader PDI-P "laku dijual". Ganjar dicalonkan berarti kader itu bagus kan. Bukan hanya bagi internal (PDI-P) saja, eksternal juga, ada PAN juga," kata Rudy, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Ratusan Anggota DPC PDIP Solo Sambut Kedatangan FX Rudy, Yel-yel Rudy Bersama Kita Menggema

Meski begitu, Rudy menyatakan, dia akan tetap menunggu putusan dari Megawati Soekarnoputri selaku Ketum PDI-P perihal capres dari partai berlogo banteng tersebut.

"Saya dukung. Kader mendukung kader kan sah, tapi semua manut Ketum (Megawati Soekarnoputri). Saya mendukung satu juta persen," ujar Rudy.

"Berarti presiden 2024 dari PDI-P lagi, tapi semua manut Ketum," tandasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pria Hidung Belang di Bengkulu

Ibu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pria Hidung Belang di Bengkulu

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com