Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Hektar Sawah di Mamuju Terdampak Banjir, Petani Terancam Tak Bisa Tanam Padi Selama 3 Tahun

Kompas.com - 27/10/2022, 17:52 WIB
Himawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Sawah seluas 200 hektar di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, gagal panen. Hal ini terjadi karena imbas banjir bandang yang melanda wilayah tersebut, pada Selasa (11/10/2022) lalu.

Kerusakan lahan sawah paling parah dirasakan para petani yang tinggal di Kecamatan Kalukku. Lahan sawah menjadi rusak usai tertutup material lumpur yang terbawa banjir.

Salah satu Ketua Kelompok Tani Sipempadagan Kecamatan Kalukku, Yusuf mengatakan bahwa hingga kini dirinya dan petani lainnya masih belum bisa membersihkan sawahnya.

Baca juga: Banjir dan Longsor di Majene, Warga Mengungsi, Akses Jalur Trans Nasional Terputus

"Di kelompok saya ada 20 orang dengan luas 12 hektar yang rusak. Sudah gagal panen tidak bisa ditanami lagi," ujar Yusuf kepada Kompas.com, Kamis (27/10/2022).

Yusuf mengatakan setiap musim panen tiba, para petani bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 20 juta. Kerusakan ini dikhawatirkan Yusuf akan berlangsung lama. Pasalnya untuk mengoptomalisasi lahan mereka, dibutuhkan alat berat.

Namun, kata Yusuf, alat berat sulit masuk di area sawah kelompok mereka karena akses jalan masuk sangat kecil.

"Kalau alat berat sangat susah masuk karena banyak sawah tidak di pinggir jalan," ujar Yusuf.

Bahkan, dia mengungkapkan dirinya dan petani lainnya akan kesulitan untuk menamam padi setidaknya hingga 3 tahun mendatang. Hal ini diperparah setelah bendungan sungai yang menopang perairan sawahnya juga rusak saat banjir datang.

"Kalau begini kita beralih ke jagung tapi itu pun sulit," ucap Yusuf.

Sementara itu Kabid Tanaman Pangan DTPHP Mamuju Mahyuddin menyebut dari 200 hektar sawah yang terdampak banjir bandang, ada 80 hektar sawah yang rusak parah.

Kerusakan tersebut disebabkan oleh material lumpur serta kayu yang terbawa arus banjir. Sejauh ini sudah ada sekitar 10 kelompok tani yang melaporkan sawahnya tak bisa ditanami lagi.

Mahyuddin mengatakan bahwa pihaknya sudah mengerahkan alat berat untuk mengoptimalisasi lahan sawah petani agar bisa digunakan kembali.

"Kami juga usulkan semua petani yang terdampak akan menerima bantuan bibit agar bisa menanam kembali," ujar Mahyuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com