SENTANI, KOMPAS.com - Aula Gereja Kristen Injili (GKI) Jemaat Ebenhaezer digunakan sebagai tempat shalat bagi peserta Kongres VI Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) yang melangsungkan acara selama dua hari di Kampung Yakonde, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua.
Hal ini dianggap sebagai salah satu bentuk toleransi beragama.
Baca juga: Seorang Anggota TNI Dikeroyok di Dogiyai Papua Saat Halau Aksi Penjarahan Toko
Salah satunya diungkapkan oleh peserta Kongres Masyarakat Adat Nusantara dari Sulawesi Utara yang beragama Islam, Saud Kumangki.
“Ini merupakan hal yang unik dan bernilai toleransi tinggi yang saya temui di Papua,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (27/10/2022).
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 26 Oktober 2022
Menurut Ketua Rombongan Komunitas Amabom Raya Sulawesi Utara ini, penyediaan tempat ibadah bagi umat Islam yang mengikuti Kongres Masyarakat Adat Nusantara di Kampung Yakonde adalah wujud saling menghargai.
“Dengan tersedianya aula Gereja Ebenhaezer ini, kebutuhan kami untuk ibadah shalat bisa terpenuhi,” tuturnya.
Baca juga: Dorong Papua Barat Jadi Penghasil Sagu Berkualitas, Mentan: Jangan Kita Tinggalkan...